Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk Shopee Disebut Caplok Bank BKE, Siapkan Bank Digital di Indonesia?

Kompas.com - 19/01/2021, 08:11 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Induk e-commerce Shopee, Sea Group, mulai meniti langkahnya untuk membuka bank digital di Indonesia.

Menurut orang yang dekat dengan masalah ini, Sea Group dikabarkan telah memegang saham mayoritas atas Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) yang berbasis di Jakarta, baru-baru ini.

Saham tersebut dibeli dari dua pemegang saham Bank BKE, yakni Danadipa Artha Indonesia (DAI) dan Koin Investama Nusantara (KIN) melalui anak perusahaan Sea Group, Turbo Cash.

Melalui Bank BKE, perusahaan dengan kapitalisasi pasar mencapai 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.409,9 triliun) ini akan memberikan layanan keuangan berbasis digital di Indonesia,

Bank BKE mulanya dikuasai oleh DAI dengan total kepemilikan 94,95 persen saham. Sisanya atau 5,05 persen sahamnya dimiliki oleh KIN.

Namun, menurut pengajuan perusahaan kepada pihak yang berwenang di Indonesia sejak Januari 2020, Turbo Cash membeli 71,94 persen saham DAI.

Baca juga: Grab dan Induk Shopee Kantongi Izin Bikin Bank Digital di Singapura

Kemudian secara bertahap Turbo Cash meningkatkan kepemilikan sahamnya. Terakhir Turbo Cash menguasai 82,19 persen saham DAI pada November 2020.

Di sisi lain, Turbo Cash juga mencaplok 66,66 persen saham KIN. Artinya, dengan menguasai mayoritas saham DAI dan KIN, Sea Group secara tidak langsung juga menguasai Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Kedua pihak, baik bank BKE dan Sea Group, enggan berkomentar terkait kabar akuisisi ini sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Nikkei Asia Review, Selasa (19/1/2021).

Ramai-ramai bikin bank digital

Bank BKE sebenarnya merupakan bank yang relatif kecil. Menurut laporan tahunan, Bank BKE hanya memiliki total aset Rp 4,39 triliun pada akhir 2019.

Walaupun relatif kecil, Sea akan dapat memanfaatkan jaringan pelanggan baik individu maupun korporat dari Bank BKE untuk memperkuat bisnisnya.

Melansir Business Times, hal ini sejalan dengan ambisi Sea Group untuk mempercepat ambisi perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam sektor teknologi dan layanan keuangan, sebagaimana yang telah dilakukan Sea Group di sektor game seluler dan belanja online.

Sea Group juga diketahui telah memperolah lisensi perbankan di negeri asalnya, Singapura. Induk Shoppe ini diharapkan dapat mulai mengoperasikan bank digital di Singapura awal tahun 2022.

Bukan hanya induk Shopee, dua raksasa ride hailing Asia Tenggara, Gojek dan Grab, juga diketahui telah berinvestasi pada bank asal Indonesia demi menyediakan layanan bank digital di aplikasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com