Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos WhatsApp: Kami Sadar Kebijakan Baru Membingungkan Pengguna

Kompas.com - 20/01/2021, 13:46 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WhatsApp belakangan membuat heboh para penggunanya dengan pengumuman serangkaian kebijakan privasi baru.

Salah satu isi dari kebijakan itu menyebut bahwa percakapan dengan akun bisnis di WhatsApp akan dibagikan dengan perusahaan induknya, Facebook. Apabila pengguna tidak setuju, maka akun mereka terancam bakal tidak bisa digunakan lagi.

Baca juga: 5 Poin Klarifikasi Terbaru Aturan Baru WhatsApp

Hal ini lantas menghebohkan sejumlah pengguna. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang dikabarkan "minggat" ke platform percakapan lain, seperti Signal atau Telegram.

Untuk menenangkan suasana, Head of WhatsApp, Will Cathcart akhirnya buka suara dalam sebuah wawancara.

Ia mengaku bahwa kebijakan tersebut ternyata membuat sejumlah pengguna bingung. Namun, pihak WhatsApp sebenarnya hanya ingin transparan kepada pengguna soal apa saja yang akan terjadi apabila mereka berkomunikasi dengan akun bisnis.

"Kami sadar pembaruan ini membuat sejumlah pengguna bingung. Kami sebenarnya tidak mau seperti itu," ujar Will, dikutip KompasTekno dari GadgetsNow, Rabu (20/1/2021).

"Kebijakan ini diumumkan secara transparan supaya pengguna tahu bagaimana komunikasi antar-pengguna dan akun bisnis di WhatsApp terjadi," imbuh Will.

Will mengatakan bahwa transparansi ini penting. Sebab, di masa depan, bukan tidak mungkin pengguna WhatsApp bakal banyak yang bercakap-cakap dengan akun bisnis, misalnya untuk berbelanja.

Baca juga: Mulai Ditinggal Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Besar di Koran

Kebijakan baru yang opsional

Terkait kebijakan baru, Will mengatakan bahwa aturan main ini sebenarnya berlaku secara opsional, baik itu bagi pengguna maupun akun bisnis.

Ketika suatu akun bisnis WhatsApp didukung oleh Facebook, pengguna juga akan diberitahu melalui informasi di jendela percakapan.

"Untuk kepentingan transparansi, pengguna akan diberitahu di bagian atas jendela percakapan apabila suatu akun bisnis melibatkan layanan dari Facebook. Jika tidak ingin melanjutkan, maka pengguna bisa mengabaikan percakapan atau akun bisnis tersebut," jelas Will.

Satu hal yang pasti, Will memastikan bahwa WhatsApp tidak akan membagikan data percakapan pribadi di platform tersebut, berikut daftar kontak dan lokasi pengguna.

Sebab, selama ini percakapan WhatsApp sendiri dilindungi oleh sistem keamanan end-to-end encryption.

Sederhananya, sistem ini mencegah seluruh pihak ketiga, termasuk Facebook, untuk mengintip percakapan, begitu juga panggilan telepon atau video, yang terjadi di WhatsApp.

Will menegaskan bahwa sistem keamanan semacam ini tidak akan berubah, meski banyak tekanan dari berbagai pihak.

Baca juga: Pendiri Signal Tidak Sarankan Pengguna Berhenti Pakai WhatsApp

Ditunda hingga 15 Mei

Sebagai informasi, pada awalnya WhatsApp berencana memberlakukan kebijakan privasi baru mereka mulai 8 Februari 2021 mendatang. Apabila pengguna tak kunjung menyetujui persyaratan baru, akun WhatsApp pengguna terancam akan ditangguhkan.

Namun, dalam pernyataan terbaru di blog resminya beberapa hari lalu, WhatsApp mengatakan akan memperpanjang waktu bagi penggunanya untuk memberikan persetujuan.

"Tidak ada akun yang ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari," tulis WhatsApp.

"Kami akan secara bertahap mengarahkan pengguna untuk meninjau kebijakan sesuai kemampuan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru tersedia pada 15 Mei," lanjut WhatsApp.

Seirama dengan Will, penundaan ini dipicu oleh kebingungan pengguna serta misinformasi yang beredar seputar kebijakan privasi terbaru WhatsApp.

Sehingga perlu bagi mereka untuk memberikan waktu lebih lama bagi pengguna memahami pembaruan kebijakan tersebut.

Baca juga: Tinggalkan WhatsApp, Lebih Baik Pilih Signal atau Telegram?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com