"Kami tahu bahwa variabilitas detak jantung berubah seiring adanya peradangan dalam tubuh, dan Covid termasuk peradangan yang luar biasa," kata Rob Hirten, asisten profesor kedokteran di Mount Sinai, sebagaimana dihimpun dari CBS News.
Baca juga: Smartwatch Bisa Cek Oksigen Darah untuk Deteksi Happy Hipoxia, Akuratkah?
Berbeda dengan Mount Sinai, penelitian dari Universitas Stanford berfokus menguji detak jantung istirahat partisipan. Detak jantung istirahat (resting heart rate) ini adalah kondisi detak jantung seseorang dalam keadaan tidak berolahraga.
Studi ini menganalisis 32 partispan yang positif Covid-19. Sebenarnya penelitian ini sendiri melibatkan hingga 5.000 partisipan yang menggunakan berbagai merek smartwatch dari brand Apple, Garmin, Fitbit, dan lainnya.
Dari hasil analisis, peneliti menemukan bahwa 81 persen partisipan yang positif Covid-19 mengalami peningkatan detak jantung istirahat (resting heart rate) selama sembilan hari penuh sebelum gejala awal muncul.
Melalui studi ini, peneliti dari Univesitas Stanford berhasil mengindentifikasi 66 persen kasus Covid-19 empat hingga tujuh hari sebelum partisipan menunjukkan gejala.
Baca juga: Pantau Persebaran Virus Corona Lewat Peta Online Ini
Sistem alarm untuk deteksi dini
Tak berhenti di tahap penelitian, tim dari Univesitas Stanford juga membuat sistem alarm pada smartwatch dengan tujuan memperingatkan pemakainya bahwa detak jantung mereka telah meningkat untuk jangka waktu yang lama.
"Kami menyetel alarm dengan kepekaan tertentu sehingga akan berbunyi setiap dua bulan atau lebih," kata Profesor Michael Snyder dari Universitas Stanford, yang memimpin penelitian tersebut.
Menurut Snyder, hanya perubahan detak jantung yang signifikan dan berkelanjutan saja yang akan memicu alarm untuk berbunyi.
Snyder mencontohkan, baru-baru ini alarm pada wearable miliknya berbunyi. Ia mengaku langsung membatalkan rapat tatap muka karena khawatir ia tertular virus covid-19.
Dengan bantuan jam tangan pintar, Snyder mengungkapkan ini bisa menjadi pendeteksi dini mengingat tes Covid-19 memakan waktu yang tidak sebentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.