Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2021, 19:34 WIB

KOMPAS.com - Sebuah tangkapan layar Google Maps dengan sebuah titik lokasi bertuliskan "S.O.S" yang berada di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, beredar di media sosial. Pulau ini  berlokasi dekat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada awal Januari lalu.

Warganet pun bertanya-tanya keberadaan dan makna dari titik lokasi yang bisa dimaknai sebagai tanda permintaan tolong (save our soul, SOS) tersebut. Masyarakat pun berharap tanda tersebut berasal dari penumpang pesawat yang selamat.

Dari penelusuran KompasTekno, tanda tersebut sudah tidak lagi ditemukan.

"Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps," jelas perwakilan Google Indonesia ketika dihubungi KompasTekno, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Google Maps Tampilkan Titik Jatuh Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Google mengatakan, berbagai data yang ditemukan di Google Maps berasal dari berbagai sumber, termasuk penyedia pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna.

Cara itu dilakukan demi memberikan pengalaman peta digital yang lebih komprehensif dan relevan.

"Tetapi kami menyadari bahwa mungkin sesekali ada ketidakakuratan yang dapat muncul dari salah satu sumber tersebut," imbuh Google.

Pengguna Google Maps bisa langsung melaporkan apabila menemukan data yang dirasa tidak tepat. Pelaporan bisa dilakukan via ponsel atau desktop.

Caranya, pilih titik lokasi yang ingin ditinjau, kemudian pilih "sarankan edit", lalu "hapus tempat ini". Sebutkan alasan mengapa ingin menghapus tempat tersebut, lalu pilih "kirim".

Penjelasan lebih lengkap tentang menghapus dan melaporkan titik lokasi di Google Maps bisa dilihat di laman dukungan Google berikut ini.

Google tidak memberikan penjelasan apakah tanda SOS itu benar atau hanya orang iseng belaka.

Baca juga: Tentang Citra, Nama di Hidung Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Rasman MS mengatakan, mereka belum menerima informasi terkait tanda S.O.S di peta Google Maps. Belum ada keterangan pula terkait adanya korban selamat dari tragedi kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021 lalu.

"Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kita dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup," kata Rasman kepada Kompas.com.

Rasman menuturkan bisa saja tanda tersebut berasal dari sinyal Tim SAR yang memang berada di posko di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.

"Jadi untuk diketahui tim penyelam kita ada yang berposko di Pulau Lancang dan Pulau Laki. Mereka membuka posko itu untuk memudahkan mereka bergerak. Jadi tidak semua ada di atas kapal, mungkin itu, tapi saya tidak mau berspekulasi," lanjutnya.

Baca juga: Google Earth Bisa Tampilkan Rute 3D Sriwijaya Air SJ182, Begini Caranya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com