KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, bisnis smartphone LG kian terseok-seok lantaran kalah saing dengan vendor lain. Sempat mencoba bertahan pada 2019 lalu, kini pabrikan asal Korea Selatan itu dikabarkan akan menyerah.
LG disebut sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk berhenti dari bisnis ponsel pada 2021 setelah merugi 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 63 triliun (kurs Rp 14.058) selama lima tahun belakang.
CEO LG, Kwon Bong-seok, diketahui mengirimkan memo kepada karyawannya secara internal bahwa perusahaan akan membuat perubahan arah untuk bisnis smartphone.
"Karena persaingan perangkat mobile di pasar global semakin ganas, waktunya bagi LG untuk membuat keputusan yang jauh dan pilihan terbaik," tulis memo tersebut.
"Perusahaan mempertimbangkan segala langkah yang mungkin dilakukan, termasuk penjualan, penarikan, dan pengurangan bisnis smartphone," begitu isi memo yang telah dikonfirmasi pihak LG bahwa memo tersebut adalah asli.
Baca juga: LG Pamer Ponsel Dengan Layar Gulung, Begini Bentuknya
Dihimpun KompasTekno dari The Verge yang melansir laporan Korean Herald, memo tersebut dikirim pada Rabu (20/1/2021).
Perwakilan LG juga mengonfirmasi soal keberadaan memo tersebut. Namun, ia mengatakan sejauh ini belum ada keputusan yang diambil.
Pihak LG menjelaskan, manajemen berkomitmen untuk membuat keputusan apapun yang diperlukan untuk mengatasi masalah di bisnis smartphone pada tahun 2021.
Isu hengkangnya LG dari bisnis smartphone juga pernah dikabarkan media Korea, The Elec yang tak berapa lama kemudian dihapus. Saat itu, LG mengatakan isu tersebut keliru dan tidak patut.
"Saya bahkan tidak akan membenarkan rumor itu dengan pernyataan," kata Ken Hong, komunikator teknologi untuk konsumer LG, dikutip dari Android Police.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan