Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Google Loon, Balon Internet yang Pernah Diuji Coba di Indonesia

Kompas.com - 22/01/2021, 14:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan induk Google, Alphabet, berencana menghentikan proyek balon internet Project Loon. Proyek penyebar internet Google Loon tersebut rencananya dimatikan dalam beberapa bulan ke depan.

Apa itu Google Project Loon? Proyek Loon awal mulanya diinisiasi Google pada tahun 2011. Baru pada 2013, Google pertama kali melakukan uji publik pada Loon.

Ide awal Loon adalah membawa jaringan internet ke berbagai tempat yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet konvensional, misalnya karena faktor biaya ataupun geografi.

Dalam arti lain, Loon ini sebenarnya bisa menyebarkan internet ke berbagai lokasi terpencil di seluruh dunia. Loon dikenal sebagai balon internet Google karena bentuknya yang menyerupai balon udara.

Balon ini terbuat dari lembaran polietilen seukuran lapangan tenis serta didukung oleh panel surya. Balon tersebut nantinya akan bertindak seperti sebuah satelit atau "BTS udara".

Balon ini diterbangkan ke lapisan stratosfer dengan jarak dua kali ketinggian pesawat komersial sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas udara. Namun, ketinggian tersebut masih jauh di bawah jalur orbit satelit.

Loon di Indonesia

Belum lama ini, Indosat Ooredoo diketahui tengah terlibat diskusi awal dengan Google terkait project Loon, yang sedianya digunakan untuk menyediakan koneksi internet di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

"Saat ini diskusi kami dengan pihak Google masih dalam tahap awal. Namun sebagai perusahaan, tentu kami berkomitmen menyediakan interkoneksi di seluruh pelosok Indonesia," kata Natasha Nababan selaku Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Indosat Ingin Pakai Balon Google Loon Sebar Internet di Pedalaman

Pada 2020, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate juga menyinggung penggunaan teknologi Loon untuk akses internet yang ditempatkan di atmosfer, sehingga bisa menjangkau wilayah lebih luas.

"Ada juga teknologi Loon, kita tengah mempertimbangkan dan mengkaji untuk memenuhi kebutuhan akses internet, terutama untuk layanan pemerintah di daerah," kata Johnny saat meninjau kawasan wisata di Labuan Bajo, Kamis (24/9/2020).

Namun, saat itu Kementerian Kominfo mengaku masih mendengarkan presentasi dari pihak Google terkait teknologi Loon ini.

Baca juga: Wacana Balon Internet Google Loon di Indonesia dan Hambatannya

Lintasan terbang balon Google Project Loon di atas laut jawa, sebagaimana ditampilkan Flightradar 24 pada Minggu (22/3/2015) siang sekitar pukul 12.30 WIB Oik Yusuf/ Kompas.com Lintasan terbang balon Google Project Loon di atas laut jawa, sebagaimana ditampilkan Flightradar 24 pada Minggu (22/3/2015) siang sekitar pukul 12.30 WIB
Dimulai pada 2015

Rencana penggunaan balon internet Loon di Indonesia sebenarnya sudah dicanangkan sejak  2014. Kesepakatan penggunaan Project Loon di Indonesia bahkan sampai dibuat acara khusus di kantor pusat Google, Mountain View, Amerika Serikat pada Oktober 2015.

Saat itu, acara peresmian kesepakatan dihadiri Google dan tiga petinggi operator telekomunikasi, Telkomsel, XL Axiata serta Indosat. Pendiri Google Sergey Brin turut hadir dalam acara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com