Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

KA Cepat Jakarta – Bandung Butuh Frekuensi

Kompas.com - 25/01/2021, 17:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mereka fokus ke perangkat teknologi 4G LTE yang juga sudah mulai ke persiapan penggelaran layanan 5G.

Baca juga: Luhut Puji Tembusnya Terowongan Kereta Cepat Buatan Tenaga Ahli RI-China


Internet of things

Banyak anggota masyarakat bertanya, kenapa KCIC harus punya frekuensi padahal dia bukan operator, dan kalau hanya untuk berkomunikasi kenapa tidak berlangganan saja kepada operator yang ada untuk mendapat layanan itu.

Untuk diketahui, spektrum selebar 4 MHz ini bukan digunakan untuk telefoni atau SMS seperti layanan 2G, melainkan untuk mengontrol peralatan.

Diyakini, untuk mengoperasikan kereta api seperti KCIC dengan kecepatan sekitar 250 kilometer per jam – jarak kedua stasiun tadi bisa ditempuh kurang dari 40 menit – tidak bisa diserahkan kepada hanya seorang masinis di lokomotif.

Operasional dengan peralatan yang kompleks, njlimet dan ratusan jenis perangkat yang saling berkait, tidak mudah dikendalikan oleh seorang masinis, yang tugas utamanya menjalankan dan memberhentikan kereta api.

Namanya saja masinis, machinest, bukanlah sopir atau pilot yang tugasnya lebih banyak dan besar dalam mengendalikan kendaraannya, tidak hanya menjalankan dan memberhentikan.

Masinis sejatinya bukan penguasa atas kendaraan yang dia jalankan, karena pemimpin perjalanan kereta api ada di stasiun.

Peralatan kereta api cepat lebih kompleks dari kereta api kelas sepur klutuk atau kelas Argo sekalipun, sehingga perlu ada kendali kontrol dari stasiun atau pusat kontrolnya. Dan, teknologi 5G yang sudah dijalankan di perkeretaapian China yang dicontek KCIC menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).

IoT digunakan untuk meringkas puluhan jenis pekerjaan yang dijalankan oleh ratusan pekerja dengan hanya satu-dua orang saja, dari pusat kontrol.

Semua berjalan dengan kendali gelombang radio dan umumnya menggunakan spektrum milimeter band, frekuensi di atas 3,8 GHz, 26 GHz dan seterusnya.

Pabrik, kompleks industri, jaringan jalan perkotaan bisa dikelola dengan memanfaatkan IoT, misalnya untuk mengoperasikan kendaraan mandiri, autonomous vehicle sebagai angkutan perkotaan.

Kompleks pabrik demikian pula. Pergudangan, misalnya, untuk menaruh dan mengambil barang-barang di rak-rak, menggunakan robot kendaraan yang dikendalikan secara otomatis oleh teknologi IoT, bahkan menggunakan drone untuk mengecek jika terjadi kesalahan.

Namun dalam pertanian, perkebunan, perikanan dan sebagainya yang kawasannya relatif luas, teknologi yang digunakan adalah NB-IoT (narrow band IoT – IoT yang menggunakan gelombang pendek).

Misalnya untuk menyiram atau memberi obat tanaman pada waktu-waktu yang ditetapkan, juga ketika memberi catu makanan bagi ternak yang dikandangkan, menghemat tenaga kerja dan waktu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com