Tidak dijelaskan apakah teori ini akurat atau tidak. Sebab, teori ini bisa dengan mudah dibantah lantaran Sholes memposisikan dua karakter "er" bersebelahan, meski keduanya sering digunakan dalam bahasa Inggris.
Baca juga: Logitech Rilis Paket Mouse dan Keyboard Anti-berisik MK295
Selain persoalan di atas, petugas telegraf profesional yang bertugas mentransmisikan kode morse dengan mesin tik juga menyarankan agar huruf S", "Z", dan "E" diletakkan berdekatan, untuk membuat proses transkrip menjadi lebih efisien.
Muncul dalam produk komersil
Pada 1872 Sholes memutuskan untuk menjual desain QWERTY yang ia patenkan tadi ke perusahaan typewriter Densmore and Yost. Vendor ini lantas menjual lisensi produk ke perusahaan perakit senjata, mesin jahit, dan mesin tik, E. Remington & Sons.
Pada 1973, Remington menuangkan gagasan Sholes lewat sebuah produk mesin tik QWERTY pertama, yakni Remington No. 1, disusul dengan suksesornya Remington No. 2, yang dibekali dengan tombol "Shift", pada 1878.
Seiring waktu, mesin tik Remington makin banyak diadopsi di AS. Jumlahnya pengirimannya pada 1890 mencapai 100.000 unit. Selain Remington, ada empat vendor mesin tik yang populer kala itu, mencakup Caligraph, Yost, Densmore, dan Smith-Premier.
Pada 1893, lima perusahaan tersebut merger dan membuat perusahaan baru dengan nama Union Typewriter Company. Kelima perusahaan ini sepakat untuk mengadopsi layout QWERTY untuk produk-produk besutannya di masa depan.
Hadir di komputer dan gadget
Beralih ke era modern, kemajuan teknologi membuat standar keyboard QWERTY diadopsi oleh mesin yang lebih canggih.
Di samping mesin tik, susunan papan ketik yang digadang Sholes ini pertama kali muncul di berbagai perangkat mesin pencetak (printer) jarak jauh (teletype/teleprinter) sekitar tahun 1900-an.
Baca juga: BlackBerry Rilis Ponsel 5G 2021, Tetap dengan Keyboard Fisik
Pada 1930-an, keyboard QWERTY juga dalam sebuah perangkat yang memadukan fitur teleprinter dan telegraf, disusul dengan kemunculannya di berbagai perangkat komputer generasi awal pada 1940-an.
Pada tahun 1960-an, layout papan ketik QWERTY mulai digunakan untuk mengirim command ke komputer melalui teknologi visual yang bernama video display terminal (VDT).
Karena keyboard bisa mengirimkan input ke layar secara digital, teknologi VDT dikembangkan sedemikian rupa dan marak dipakai di berbagai perangkat elektronik, terutama komputer di era 1970 - 1980-an.
Sekitar 1990-an, keyboard QWERTY mulai diadopsi di perangkat portabel yang mudah dibawa-bawa, salah satunya adalah Personal Data Assistants (PDA).
Baca juga: Apa Itu HP Kentang Menurut YouTuber dan Pengamat Gadget?
Dari sini, layout papan ketik QWERTY terus diadopsi oleh sejumlah komputer, laptop, dan smartphone masa kini. Di ponsel, keyboard tersebut menjadi layout bawaan yang bisa digunakan untuk input berbagai macam teks.