Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Birdwatch, Program Twitter untuk Melawan Kicauan Hoaks

Kompas.com - 26/01/2021, 12:02 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Hoaks dan informasi yang menyesatkan adalah penyakit media sosial yang tak berkesudahan. Semua platform media sosial mencoba berbagai cara untuk memberantas masalah ini.

Termasuk Twitter, yang kini memperkenalkan cara baru untuk menangkal hoaks, misinformasi dan sejenisnya lewat program bernama Birdwatch.

Birdwatch berfungsi mirip dengan "cek fakta", yakni mengoreksi hoaks dan kabar menyesatkan lainnya yang dikicaukan oleh seorang pengguna Twitter, dengan memberikan konteks dalam kicauan tersebut.

Birdwatch bekerja layaknya sebuah forum mini. Melalui Birdwatch, pengguna Twitter yang melihat kicauan menyesatkan, dapat menuliskan catatan di dalam kicauan tersebut. Catatan  itu bisa berisi fakta sesungguhnya maupun konteks dari informasi yang menyesatkan itu.

 Saat ini Birdwatch baru tersedia di Amerika Serikat dan belum merambah ke negara lain termasuk Indonesia.

Baca juga: Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump

"Birdwatch memungkinkan orang untuk mengidentifikasi informasi di twit yang mereka yakini menyesatkan atau salah dan menulis catatan untuk memberikan konteks yang informatif," jelas Wakil Presiden Produk Twitter, Keith Coleman, dikutip dari NBC News.

Dalam peluncuran awalnya, Twitter melibatkan sekitar 1.000 pengguna di AS. Mereka bisa menulis catatan di twit pengguna lain. Namun, untuk sementara waktu, catatan tersebut tidak akan terlihat di situs Twitter, melainkan di dalam halaman yang terpisah di laman berikut.

Tujuan Birdwatch

Program Twitter Birdwatch diluncurkan di Amerika Serikat.Twitter Program Twitter Birdwatch diluncurkan di Amerika Serikat.
Twitter mengatakan tujuan akhirnya adalah membuat catatan tersebut terlihat langsung oleh pengguna Twitter global ketika sudah ada diskusi dari sekumpulan kontributor yang lebih luas dan beragam.

Selain itu, pengguna awal program ini juga bisa memberikan rating untuk catatan yang diberikan pengguna lain.

Baca juga: Joe Biden Dilantik, Twitter Reset Akun Resmi Presiden AS

"Kami yakin bahwa pendekatan ini memiliki potensi untuk merespons secara cepat informasi menyesatkan yang beredar, menambahkan konteks yang diyakini orang-orang dan penting," kata Coleman, dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (26/1/2021).

Keberadaan program Birdwatch sendiri sebenarnya sudah diungkap Twitter pada akhir 2020 dan baru awal tahun ini terealisasi, meskipun belum diluncurkan secara global.

Twitter mengklaim telah mewawancarai 100 orang di lintas spektrum politik. Mereka mengaku bahwa catatan di Birdwatch memberikan konteks yang berguna untuk memberikan pemahaman lebih baik terhadap sebuah twit yang diunggah.

"Tujuan kami adalah membuat Birdwatch terbuka dan dibentuk oleh komunitas Twitter," kata Coleman.

Semua data yang dikontribusikan ke Birdwatch akan tersedia dan bisa diunduh dalam format file TSV. Twitter akan mempublikasikan algoritma yang digunakan untuk mendukung program secara terbuka, yakni Birdwatch Guide.

Baca juga: Ini Isi Twit Trump Setelah Akun Twitter-nya Dimatikan 12 Jam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com