Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham GameStop Naik Drastis dan Catat Rekor Baru, Apa Pemicunya?

Kompas.com - 28/01/2021, 16:29 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga saham salah satu perusahaan peritel game raksasa, Gamestop (GME) yang terdaftar di bursa saham New York (NYSE) terus meroket hingga mencapai rekor tertinggi.

Pada pembukaan perdagangan, Rabu (27/1/2021), harga saham GME tercatat di angka 327 dolar AS, meningkat dari dolar AS pada penutupan hari sebelumnya, menurut situs Marketwatch.

Beberapa jam setelah pembukaan yang disertai dengan sedikit fluktuasi pasar, saham GME menyentuh rekor tertinggi perusahaan dengan angka 371 dolar AS.

Harga saham GME sendiri diketahui sudah merangkak naik sejak pembukaan perdagangan Senin (25/1/2021) lalu. Kala itu, harga sahamnya tercatat di angka 87,8 dolar AS, naik dari angka 65 dolar AS di penutupan perdagangan Jumat (22/1/2021).

Beberapa jam setelah pembukaan, harga sahamnya bahkan melesat ke angka 138 dolar AS.

Ilustrasi saham Gamestop yang terus meroket.MarketWatch Ilustrasi saham Gamestop yang terus meroket.

Meski ada sedikit fluktuasi, peningkatan harga saham GME ini cenderung ke angka positif dalam sepekan terakhir, hingga mencapai rekor tertinggi pada pembukaan perdagangan Rabu tadi.

Karena kenaikannya ekstrim, NYSE bahkan sempat menghentikan perdagangan saham GME sebanyak sembilan kali. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?

Didorong sentimen positif

Menurut sejumlah laporan, harga saham GME sendiri melonjak setelah seorang penanam modal ventura kenamaan dari Social Capital, Chamath Palihapitiya mengklaim telah membeli saham Gamestop dalam jumlah yang sangat besar.

Hal ini sejatinya memicu para pembeli saham pribadi di Twitter, dan juga sub-forum Reddit, berbondong-bondong membeli saham GME karena adanya sentimen positif dan prediksi bahwa harga akan terus naik.

Belum lagi postingan Twitter pendiri Tesla, Elon Musk yang melontarkan kata "Gamestonk!!" sembari memberikan tautan ke sub-forum Reddit yang membahas seputar jual-beli saham NYSE.

Beberapa laporan mengklaim bahwa postingan Musk ini merupakan faktor pendorong yang membuat harga saham Gamestop meroket ke titik puncak Rabu kemarin.

Baca juga: Elon Musk dan Jeff Bezos Sebut Presentasi dengan PowerPoint Buang Waktu

Fenomena short squeeze

Berbagai dorongan dan sentimen positif ini disebut mengakibatkan kenaikan harga saham "dadakan" yang dipicu oleh fenomena short squeeze.

Sederhananya, short squeeze terjadi atas tekanan investor yang meminjam dana dari keuntungan yang dimiliki dari investasi saham tersebut, untuk membeli saham yang sama (yang harganya sedang naik) dan menjualnya kembali.

Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa mereka bisa menutupi kerugian yang bakal dialami, apabila harga saham tersebut nantinya turun.

Padahal, strategi membeli semacam ini, atau biasa disebut short selling, juga berpengaruh pada harga saham Gamestop yang terus melonjak, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari WallStreetJournal, Kamis (28/1/2021).

Terkait saham Gamestop, para analis mengingatkan para investor agar berhati-hati untuk membeli saham tersebut.

Sebab, apabila kenaikannya signifikan dan hanya memerlukan waktu beberapa hari, harga saham tersebut juga bisa saja merosot secara tajam dalam waktu yang cukup singkat.

Baca juga: Elon Musk Pamer Pabrik Futuristik Mobil Tesla, Begini Penampakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com