KOMPAS.com - WhatsApp mulai memanfaatkan fitur Status yang ada di layanannya sendiri, untuk mengusir kegundahan penggunanya, yang belakangan ragu akan keamanan privasi, setelah anak perusahaan Facebook itu ingin menggulirkan kebijakan privasi yang baru.
Ini adalah pertama kalinya WhatsApp memanfaatkan fitur Status untuk memberikan informasi terbaru bagi penggunanya. WhatsApp Status biasanya hanya muncul saat pertama kali pengguna baru membuat akun WhatsApp.
Bahasa di Status baru WhatsApp akan mengikuti pengaturan umum di ponsel. Ketika Status dibuka, ada empat slide Status yang terpampang.
Baca juga: Cara Membuat Status WhatsApp yang Hanya Bisa Dilihat oleh Teman Dekat
Status pertama, WhatsApp menuliskan bahwa WhatsApp "membagikan informasi di Status" di mana pengguna akan memperoleh informasi dan pembaruan fitur baru langsung dari WhatsApp.
Di beberapa silde Status berikutnya, WhatsApp menekankan kembali bahwa mereka akan tetap berkomitmen dengan perivasi pengguna.
"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengnarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end" tulis WhatsApp seperti pernyataannya beberapa waktu lalu untu menanggapi rumor terkait perubahan kebijakan privasi pengguna.
Baca juga: Bos WhatsApp: Kami Sadar Kebijakan Baru Membingungkan Pengguna
Sebelummya, WhatsApp berencana menggulirkan pembaruan kebijakan privasi pada 8 Februari mendatang. Namun karena mendapat banyak kritikan, pemberlakuan kebijakan tersebut diundur hingga 15 Mei, dengan alasan agar pengguna lebih memahami maksud kebijakan baru.
Baca juga: WhatsApp Versi Desktop dan Web Kini Wajib Pakai Fitur Keamanan Ini
Membagikan informasi lewat WhatsApp Status ini menjadi salah satu strategi WhatsApp untuk "menjernihkan" informasi terkait kebijakan privasi.
WhatsApp juga menyadari bahwa pengumuman kebijakan baru yang muncul secara pop-up di masing-masing pengguna cukup membingungkan.
Beberapa pengguna WhatsApp di Indonesia pun menanggapi Status baru yang dibuat WhatsApp. Tidak sedikit di antaranya yang terkejut, namun ada pula yang meresponsnya dengan gurauan.
Mark Zuckerberg nyimpen contact gua ternyata #whatsapp pic.twitter.com/iXOWyv0Zf0
— semoga bermanfaat (@Rizzzzkkkkkkkki) January 28, 2021
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.#WhatsApp Tumben banget ada apa gerangan ???? pic.twitter.com/gOES3KpnVn
— Cicicuitcuitcuit (@Cicicuit161) January 28, 2021
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.