Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesaing TikTok dari YouTube Ditonton 3,5 Miliar Kali dalam Sehari

Kompas.com - 29/01/2021, 12:35 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertengahan bulan September 2020 lalu, YouTube merilis fitur video pendek bernama Shorts di India. Fitur ini memungkinkan pengguna merekam video pendek dengan durasi 15-60 detik dengan menyisipkan musik di latar belakang.

Saat diluncurkan, YouTube mengklaim telah bekerja sama dengan label musik hingga musisi ternama demi menyediakan 100.000 lagu di Shorts. Shorts digadang-gadang akan menyaingi TikTok yang juga sangat populer di India.

CEO YouTube Susan Wojcicki mengklaim bahwa Shorts telah berhasil mengumpulkan view harian sebesar 3,5 miliar, kendati masih berada dalam tahap beta testing di India.

Baca juga: YouTube Rilis Shorts, Fitur Video Pendek Pesaing TikTok

"Kami berencana mengekspansi Shorts ke lebih banyak negara tahun ini," kata Wojcicki di laman blog resmi YouTube. Belum diketahui negara mana yang akan menjadi sasaran Shorts. Susan tidak merinci lebih lanjut jumlah pengguna Shorts secara keseluruhan.

YouTube tidak lebih merinci statistik Shorts secara lebih detil. Namun, sebagaimana   dirangkum KompasTekno dari CNBC, Rabu (27/1/2021), layanan video pendek ini turut mencatat 2 miliar angka kunjungan pengguna teregistrasi setiap bulan.

TikTok diblokir di India, Google bisa manfaatkan celah

Sementara itu, menurut Influencer Marketing Hub, TikTok mengumpulkan sebanyak satu juta view per hari di tahun pertamanya. Seiring waktu, TikTok terus berkembang secara global.

Pada 2020, atau tiga tahun setelah dirilis secara global, TikTok telah memiliki total 800 juta pengguna di seluruh dunia. Sebanyak 200 juta di antaranya berasal dari India.

TikTok sempat menargetkan jumlah penggunanya di India naik menjadi 300 juta di tahun 2020. Namun di pertengahan tahun 2020, pemerintah India memblokir aplikasi tersebut dan ratusan aplikasi buatan China lainnya.

Baca juga: India Blokir Permanen 59 Aplikasi Buatan China, Termasuk TikTok, WeChat, dan PUBG

Pemblokiran deretan aplikasi buatan China itu dilakukan setelah pemerintah India merasa tidak puas dengan respons perusahaan aplikasi tentang pengumpulan dan pengelolaan data pengguna. Tidak diketahui sampai kapan pemblokiran ini akan berlangsung.

Google selaku induk YouTub  bisa memanfaatkan celah TikTok yang diblokir di India untuk meraup lebih banyak pengguna. Kendati demikian, YouTube juga harus mengantisipasi calon pesaing lain, yakni fitur Reels yang dimiliki Instagram.

Seperti TikTok dan Shorts, Reels juga memungkinkan kreator mengunggah video pendek dengan beragam musik, efek, serta tingkat kecepatan video langsung dari fitur kamera di aplikasi Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com