Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Resmi WhatsApp Dikabarkan Bisa Curi Rekening Bank, Benar atau Hoaks?

Kompas.com - 29/01/2021, 19:45 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber The Star

KOMPAS.com - Status di aplikasi WhatsApp biasanya berisi konten foto atau video pendek yang diunggah pengguna. Pekan ini, posting Status yang dibuat oleh pihak WhatsApp mulai muncul di linimasa, berdampingan dengan konten Status dari pengguna biasa.

Baca juga: WhatsApp Mendadak Muncul di Status Pengguna, Apa Isinya?

Meski ditujukan untuk meneruskan informasi dari perusahaan, sebuah kabar yang beredar viral menuding bahwa Status unggahan resmi dari WhatsApp itu sebenarnya merupakan jebakan yang dibuat oleh scammer untuk mengambil alih rekening bank online pengguna.

Tangkapan layar posting Facebook yang mengklaim bahwa status unggahan WhatsApp merupakan jebakan scammer untuk mengambil alih rekening bank penggunaWhatsApp Tangkapan layar posting Facebook yang mengklaim bahwa status unggahan WhatsApp merupakan jebakan scammer untuk mengambil alih rekening bank pengguna
Kabar miring itu tersiar lewat tangkapan layar yang memperlihatkan sebuah posting unggahan seorang warga Malaysia di Facebook.

"Jangan tekan link hijau (status unggahan WhatsApp) itu. Kalau tekan, kemungkinan data account bank dan data pribadi akan dipindahkan," bunyi potongan pesan dari screenshot posting Facebook tersebut.

Baca juga: Begini Isi dan Tampilan Pemberitahuan WhatsApp yang Muncul di Status Pengguna

Selain gambar status unggahan WhatsApp di linimasa, posting itu juga menyertakan tangkapan layar program berita dari sebuah stasiun televisi Malaysia yang tampak sedang membahas WhatsApp.

Benarkah status dari WhatsApp ini merupakan jebakan scammer yang bisa mengambil alih rekening bank pengguna? Ternyata tidak. Hal itu diakui sendiri oleh orang yang mengklaim sebagai pengunggah posting orisinilnya.

Dia menghapus posting dimaksud setelah mendapat penjelasan bahwa status yang diunggah oleh WhatApp tidak berbahaya, kemudian meminta maaf karena telah menimbulkan kecemasan.

Baca juga: WhatsApp Versi Desktop dan Web Kini Wajib Pakai Fitur Keamanan Ini

Posting itu, katanya, sekadar dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran mengenai praktik scam di WhatsApp, meski isinya keliru dan menyesatkan. Tangkapan program berita yang disertakan pun tidak berhubungan karena membahas aspek lain dari WhatsApp.

Dihimpun KompasTekno dari The Star, Jumat (29/1/2021), sebelum dihapus, posting Facebook tersebut sudah dibagikan setidaknya sebanyak 50.000 kali semenjak pertama dibuat hari ini. Kini pembuatnya sudah mengaku salah.

"Ikon WhatsApp di status adalah selamat... Jadi Anda tak perlu panik dan risau lagi," ujarnya dalam posting lanjutan berisi permohonan maaf.

Baca juga: Pesan Berantai Ajak Pengguna WhatsApp Beralih ke Aplikasi Lain, Haruskah Diikuti?

Status perdana WhatsApp

Hari ini, Jumat (29/1/2021), WhatsApp membuat heboh pengguna Whatsapp sedunia. WhatsApp mengunggah Status yang dapat dilihat di handphone/ponsel seluruh pengguna.

Ini adalah pertama kalinya WhatsApp memanfaatkan fitur Status untuk memberikan informasi terbaru bagi penggunanya. WhatsApp Status seperti ini biasanya hanya muncul saat pertama kali pengguna baru membuat akun WhatsApp.

Bahasa di Status baru WhatsApp akan mengikuti pengaturan umum di ponsel. Ketika Status dibuka, ada empat slide Status yang terpampang.

Baca juga: WhatsApp Ubah Kebijakan, Pengguna Harus Serahkan Data ke Facebook atau Hapus Akun

Status pertama. WhatsApp menuliskan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi di Status, di mana pengguna akan memperoleh informasi dan pembaruan fitur baru langsung dari WhatsApp.

"WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status," tulis WhatsApp.

Status kedua. Pada status selanjutnya WhatsApp menulis bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga privasi. "Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda," tulis WhatsApp.

Status ketiga, WhatsApp menekankan kembali bahwa mereka akan tetap berkomitmen dengan perivasi pengguna.

"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end," tulis WhatsApp seperti pernyataannya beberapa waktu lalu untuk menanggapi rumor terkait perubahan kebijakan privasi pengguna," tulis WhatsApp pada status ketiga.

"Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami," demikian isi status keempat WhatsApp.

Baca juga: Mulai Ditinggal Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Besar di Koran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Star
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com