Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Upaya WhatsApp agar Tak Ditinggal Penggunanya, Singgung Apple hingga Bikin Status WA

Kompas.com - 30/01/2021, 16:26 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembaruan persyaratan layanan dan pembaruan aplikasi yang digulirkan WhatsApp pada awal Januari lalu telah menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran penggunanya.

Poin yang paling banyak disoroti dari kebijakan baru ini ialah soal berbagi data pengguna antara WhatsApp dan perusahaan induknya, Facebook.

Akibat pembaruan ini pula, sejumlah pengguna WhatsApp memilih untuk pindah ke aplikasi perpesanan instan lainnya, seperti Signal dan Telegram.

Awalnya kebijakan baru ini akan mulai berlaku pada 8 Februari mendatang. Jika pengguna tidak menyetujui pembaruan ini, pengguna diarahkan ke laman help center untuk menghapus akunnya.

Namun, WhatsApp mengakui pembaruan kali ini banyak menimbulkan pertanyaan dan membuat pengguna salah paham.

Akhirnya, WhatsApp memutuskan untuk menunda pembaruan tersebut hingga 15 Mei, dengan alasan agar pengguna lebih memahami maksud kebijakan baru WhatsApp.

Baca juga: Status Resmi WhatsApp Dikabarkan Bisa Curi Rekening Bank, Benar atau Hoaks?

Sembari menunggu pembaruan ini benar-benar diterapkan, WhatsApp juga berupaya meyakinkan pengguna bahwa pembaruan ini "aman" untuk pengguna WhatsApp.

Berikut KompasTekno rangkum upaya-upaya yang telah dilakukan WhatsApp sejauh ini.

1. Menerbitkan klarifikasi awal

Pengguna di Indonesia sendiri mulai mendapatkan notifikasi bahwa bakal ada penerapan kebijakan baru pada 7 Januari 2021.

Hanya berselang dua hari, WhatsApp kemudian mengklarifikasi bahwa pembaruan kali ini berfokus pada interaksi antara pengguna dengan WhatsApp Business.

Menurut laman FAQ WhatsApp, pelaku bisnis yang menggunakan infrastruktur hosting Facebook akan dapat mengelola obrolan WhatsApp, menjawab pertanyaan, dan mengirimkan informasi berguna seperti tanda terima pembelian dengan pelanggan mereka.

Ketika pengguna memilih berkomunikasi dengan pelaku bisnis yang menggunakan  infrastruktur hosting Facebook ini, baik melalui telepon, e-mail, atau WhatsApp, pelaku bisnis dapat menggunakan informasi tersebut untuk tujuan pemasarannya, mungkin juga termasuk iklan di Facebook.

Meski demikian, pengguna masih diberikan kebebasan untuk memilih, apakah mereka ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau tidak.

Sedangkan terkait masalah berbagi data dengan Facebook, WhatsApp mengatakan hal ini sebenarnya sudah dilakukan WhatsApp sejak 2016.

Namun, data terbatas yang dibagikan kepada Facebook tersebut hanya di ranah backend untuk kebutuhan infrastruktur perusahaan. Pembaruan kali ini tidak mengubah hal tersebut.

WhatsApp turut menegaskan bahwa dalam kebijakan baru, pihaknya masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.

Baca juga: Mulai Ditinggal Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Besar di Koran

2. Unggah twit untuk tepis rumor

Pada 12 Januari 2021, melalui sebuah utas, WhatsApp secara langsung menepis rumor dan kekhawatiran yang berbedar di antara pengguna, khususnya soal berbagi data.

"Kami ingin mengklarifikasi beberapa rumor dan menjelaskan bahwa kami 100 persen akan terus melindungi pesan pribadi Anda dengan enkripsi ujung ke ujung," tulis WhatsApp.

Melalui sebuah foto yang turut dilampirkan, WhatsApp menegaskan beberapa hal.

  • WhatsApp tidak dapat melihat pesan pribadi mendengar percakapan telepon pengguna, begitu juga dengan Facebook
  • WhatsApp tidak mencatat dan menyimpan pesan ataupun panggilan yang pengguna lakukan
  • WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang pengguna bagikan, begitupun Facebook
  • WhatsApp tidak membagi kontak pengguna dengan Facebook
  • WhatsApp grup tetap bersifat pribadi

Selain itu, WhatsApp menyarankan pengguna untuk mengaktifkan opsi pesan sementara, sehingga isi pesan tidak akan bersifat permanen.

"Pembaruan kebijakan privasi kami tidak mempengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga," tulis WhatsApp, masih di utas yang sama.

WhatsApp juga menyarankan pengguna untuk mempelajari lebih lanjut terkait bagaimana aplikasinya melindungi privasi pengguna melalui tautan ini.

Baca juga: 5 Poin Klarifikasi Terbaru Aturan Baru WhatsApp

3. Pendiri Facebook yakinkan kebijakan baru WhatsApp "Aman"

CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya angkat bicara soal pembaruan WhatsApp ini.

Dalam pemaparan hasil pendapat Facebook pada kuartal IV-2020, Zuckerberg membela kebijakan baru yang digulirkan oleh anak perusahaannya itu.

Sebagaimana dihimpun dari Mobile World Live, dalam kesempatan tersebut, Zuck mengklaim kemampuan perlindungan data yang dimiliki WhatsApp lebih tangguh ketimbang layanan pesan Apple, iMessage.

Baca juga: Aplikasi Ini Bisa untuk Chatting di WhatsApp hingga iMessage Sekaligus

Zuck juga berulang kali meyakinkan investor bahwa perubahan kebijakan WhatsApp ini dirancang untuk menyederhanakan transaksi pengguna dengan pelaku bisnis, bukan untuk menambah informasi yang dikumpulkan oleh Facebook.

Pendiri Facebook ini menegaskan bahwa WhatsApp dan Messenger adalah aplikasi yang telah dilindungi enkripsi ujung-ke-ujung dan tidak akan terpengaruh oleh pembaruan berbagi data tersebut.

Dengan arti lain, kebijakan baru yang digulirkan WhatsApp ini diklaim aman.

Baca juga: CEO Facebook Sebut Apple adalah Kompetitor Terbesar, Mengapa?

WhatsApp StatusWhatsApp WhatsApp Status

4. WhatsApp buat status di aplikasinya sendiri

Untuk pertama kalinya, WhatsApp mengunggah status di aplikasi miliknya. Langkah ini ditempuh WhatsApp agaknya juga untuk menjawab kegundahan para pengguna terkait kebijakan barunya tersebut.

Ada empat slide status yang diunggah WhatsApp, Jumat (29/1/2021).

Pada status pertamanya, WhatsApp menuliskan akan mulai menggunakan fitur status untuk memberikan informasi terbaru terkait aplikasinya, termasuk soal pembaruan kebijakan dan fitur baru.

Selanjutnya, WhatsApp kembali menegaskan soal komitmennya terhadap privasi pengguna di status kedua.

Sedangkan di status ketiga, WhatsApp menuliskan bahwa pihaknya tidak bisa mendengar ataupun membaca telepon dan pesan pengguna karena terlindungi dengan enkripsi ujung-ke-ujung.

 "Nantikan update lebih lanjut," tulis WhatsApp di slide status terakhir.

Baca juga: Begini Isi dan Tampilan Pemberitahuan WhatsApp yang Muncul di Status Pengguna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com