Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi dan Penyebar Hoaks Status WhatsApp Curi Data Rekening Bank

Kompas.com - 31/01/2021, 07:01 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Status di aplikasi WhatsApp biasanya berisi konten foto atau video pendek yang diunggah pengguna. Hari Jumat, (29/1/2021), unggahan Status yang dibuat oleh pihak WhatsApp muncul di linimasa, berdampingan dengan konten Status dari pengguna biasa.

Isinya seputar keamanan data pengguna yang digaungkan WhatsApp terkait penerapan kebijakan privasi baru.

Status yang diunggah tersebut jelas resmi dari pihak WhatsApp. Namun, informasi hoaks justru menyertai kemunculan Status resmi dari WhatsApp tersebut. Apa isinya dan dari mana asal informasi palsu tersebut?

Hoaks tersebut berawal dari media sosial Facebook yang tudingan bahwa Status unggahan resmi dari WhatsApp itu sebenarnya merupakan jebakan yang dibuat oleh scammer untuk mengambil alih rekening bank online pengguna.

Jika pengguna menekan Status yang muncul di aplikasi WhatsApp maka data rekening bank dan data pribadi akan diambil alih hacker.

Tangkapan layar posting Facebook yang mengklaim bahwa status unggahan WhatsApp merupakan jebakan scammer untuk mengambil alih rekening bank penggunaWhatsApp Tangkapan layar posting Facebook yang mengklaim bahwa status unggahan WhatsApp merupakan jebakan scammer untuk mengambil alih rekening bank pengguna
Informasi tersebut ternyata pertama kali disebarkan oleh seorang warga Malaysia bernama Amad Ewan di Facebook.

"Perhatian..TAKTIK BARU SCAMMER.....Hati2 dapat msg dari WhatsApp, tadi dah masuk berita tv3 Malaysia, Jangan Tekan Link Biru tu, kalau tekan data account bank dan data peribadi akan dipindahkan," bunyi pesan dari unggahan Facebook.

Unggahan itu juga menyertakan tangkapan layar program berita dari sebuah stasiun televisi Malaysia yang tampak sedang membahas WhatsApp.

Postingan hoaks tersebut akhirnya menyebar ke warganet di Malaysia, termasuk Indonesia. Unggahan Facebook tersebut sempat dibagikan lebih dari 50.000 kali.

Sang penyebar kemudian menghapus unggahan tersebut dan memberikan klarifikasinya di Twitter.

Dihimpun KompasTekno dari The Star, Dia menghapus postingan tersebut setelah mendapat penjelasan bahwa status yang diunggah oleh WhatApp tidak berbahaya. Ia kemudian meminta maaf karena telah menimbulkan kecemasan.

Akun Facebook Amad Ewan kemudian membuat unggahan baru yang berisi permohonan maaf karena telah menimbulkan kecemasan dan mengimbau semua orang untuk tidak panik lagi.

"Ikon WhatsApp di status adalah selamat... Jadi Anda tak perlu panik dan risau lagi," ujarnya dalam posting lanjutan berisi permohonan maaf.

Unggahan itu, katanya, sekadar dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran mengenai praktik scam di WhatsApp, meski isinya keliru dan menyesatkan.

Tangkapan layar program berita yang disertakannya pun tidak membahas soal munculnya status dari WhatsApp. Berita yang diulas dalam program berita itu sebenarnya adalah soal penipu yang mencoba membajak akun WhatsApp dengan modus meminta kode verifikasi dari pengguna.

Baca juga: Begini Isi dan Tampilan Pemberitahuan WhatsApp yang Muncul di Status Pengguna

Status perdana WhatsApp

WhatsApp membuat heboh pengguna Whatsapp sedunia. WhatsApp mengunggah Status yang dapat dilihat di handphone/ponsel seluruh pengguna.

Ini adalah pertama kalinya WhatsApp memanfaatkan fitur Status untuk memberikan informasi terbaru bagi penggunanya. WhatsApp Status seperti ini biasanya hanya muncul saat pertama kali pengguna baru membuat akun WhatsApp.

Bahasa di Status baru WhatsApp akan mengikuti pengaturan umum di ponsel. Ketika Status dibuka, ada empat slide Status yang terpampang.

Status pertama. WhatsApp menuliskan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi di Status, di mana pengguna akan memperoleh informasi dan pembaruan fitur baru langsung dari WhatsApp.

"WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status," tulis WhatsApp.

Status kedua. Pada status selanjutnya WhatsApp menulis bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga privasi. "Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda," tulis WhatsApp.

Status ketiga, WhatsApp menekankan kembali bahwa mereka akan tetap berkomitmen dengan perivasi pengguna.

"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end," tulis WhatsApp seperti pernyataannya beberapa waktu lalu untuk menanggapi rumor terkait perubahan kebijakan privasi pengguna," tulis WhatsApp pada status ketiga.

"Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami," demikian isi status keempat WhatsApp.

Baca juga: Tidak Mau Pakai WhatsApp Lagi, Begini Cara agar Tidak Kehilangan Data dan Chat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com