Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu GameStop, Perusahaan Game yang Sahamnya Belakangan Meroket?

Kompas.com - 31/01/2021, 16:06 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, nama "GameStop" ramai dibicarakan publik gara-gara harga sahamnya melonjak drastis.

Bahkan, dalam sebulan terakhir, kenaikan harga saham GameStop Corporation (GME) mencapai lebih dari 1.000 persen dan menyentuh puncaknya pada angka 468 dolar AS per lembar di bursa efek New Yotk, AS (NYSE), berdasarkan informasi Marketwatch.

Bagi yang belum familiar, GameStop Corporation adalah perusahaan consumer electronics yang bergerak di segmen ritel. Bisnisnya adalah penjualan aneka pernik game lewat toko.

Baca juga: Saham GameStop Naik Drastis dan Catat Rekor Baru, Apa Pemicunya?

Perusahaan asal Grapevine, Texas, AS ini menaungi sejumlah toko ritel di berbagai penjuru dunia, mencakup EB Games, ThinkGeek, dan Micromania-Zing, hingga GameStop itu sendiri.

Berbagai produk yang dijual lewat jaringan ritel GameStop sebagian besar adalah konsol, video game, dan alat elektronik serupa lainnya. GameStop Corp. juga memiliki majalah seputar video game yang bernama Game Informer.

Dari Babbage's berubah jadi GameStop

Sejarah lahirnya GameStop berawal dari tahun 1984, di mana saat itu namanya masih "Babbage's". Babbage's merupakan sebuah toko penjual software yang berlokasi di Dallas, Texas, AS.

Pada 1994, Babbage's merger dengan perusahaan ritel lainnya, Software Etc., melahirkan satu perusahaan baru yang bernama NeoStar Retail Group.

Baca juga: Fenomena Reddit vs Hedge Funds yang Sebabkan Saham GameStop Meroket

Sekitar dua tahun setelah itu, perusahaan tersebut berganti nama lagi menjadi Babbage's Etc dan meluncurkan puluhan toko ritel flagship dengan nama "GameStop", bersamaan dengan situs GameStop.com.

Pada 1999, Babbage's Etc. diakuisisi oleh toko buku Barnes & Noble Booksellers. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mengakuisisi peritel video game lainnya, Funco ,yang kemudian namanya diganti menjadi GameStop.

Pada 2004, GameStop menjadi perusahaan independen dengan namanya sendiri karena pergantian kepemilikan saham. 

Barnes & Nobles Booksellers sendiri mendaftarkan GameStop menjadi perusahaan publik (IPO) pada 2002 lalu dengan simbol GME. Berdasarkan situs Macrotrends, harga saham GME kala itu bernilai sekitar 6 dollar AS per lembar.

Masa jaya GameStop

Ilustrasi gerai Gamestop.Wallstreetjournal Ilustrasi gerai Gamestop.

Pada masa "kejayaannya" setelah IPO, GameStop mengakuisisi sejumlah perusahaan dan toko ritel, seperti EB Games, Rhino Video Games, Free Record Shop, Micromania (Micromania-Zing), Kongregate, Spawn Labs, hingga Simply Mac (ThinkGeek).

Karena berbagai akuisisi ini, GameStop berhasil melebarkan sayapnya ke luar AS, seperti di kawasan Kanada, Australia, Selandia Baru, hingga Eropa. Per Februari 2020, jumlah toko ritel GameStop di seluruh dunia tercatat berada di angka 5.509 toko.

Masa kejayaan GameStop perlahan mulai padam setelah pelanggan mulai banyak beralih ke berbagai toko video game digital, seperti Xbox Live, PlayStation Network, Nintendo eShop, Steam, Epic Games Store, dan lain sebagainya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com