Dengan demikian, warga AS yang sudah terlanjur membeli saham Xiaomi diberikan waktu untuk melepaskan saham (divestasi) mereka selambat-lambatnya sampai tanggal tersebut.
Adapun blacklist ini akan mulai efektif berlaku pada 15 Maret mendatang.
Sebelum resmi megajukan gugatan ke pengadilan, Xiaomi sudah lebih dahulu membantah tudingan AS yang menyatakan Xiaomi terafiliasi dengan militer China.
Xiaomi juga menegaskan bahwa produk yang dibuatnya adalah untuk tujuan komersial yang digunakan oleh masyarakat sipil.
"Perusahaan (Xiaomi) telah mematuhi hukum dan beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan yuridiksi yang relevan dalam menjalankan bisnisnya," tulis Xiaomi dalam sebuah blog dan unggahan Twitter.
"Perusahaan mengonfirmasi bahwa tidak dimiliki, dikontrol atau terafiliasi dengan militer China, dan bukan 'Perusahaan Militer Komunis China' yang didefiniskan oleh undang-undang NDAA", lanjut Xiaomi.
Baca juga: Smartphone Lipat Xiaomi Tertangkap Menggunakan MIUI 12
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.