Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Xiaomi Keluar dari Daftar Hitam AS

Kompas.com - 02/02/2021, 14:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist) investasi di bursa saham AS pada pertengahan Januari lalu, Xiaomi melakukan perlawanan.

Vendor smartphone asal China itu melayangkan pengaduan atas putusan tersebut ke pengadilan distrik wilayah Washington baru-baru ini.

Dalam aduannya, Xiaomi menyebutkan bahwa blacklist investasi tersebut "tidak sah dan tidak sesuai konsitusi". Xiaomi juga tak lupa kembali mengklarifikasi bahwa perusahaannya tidak terafiliasi dengan militer China seperti yang dituduhkan Amerika Serikat (AS).

Xiaomi menyatakan, bahwa 75 persen hak suara perusahaannya dipegang oleh pendiri mereka, Lin Bin dan Lei Jun, tanpa kepemilikan atau kendali dari individu atau entitas yang berafiliasi dengan militer China.

Oleh karena itu, Xiaomi meminta Departemen Pertahan dan Departemen Keuangan AS menghapus nama Xiaomi dari daftar perusahaan yang berhubungan dengan militer China, serta mengeluarkan Xiaomi dari blacklist investasi.

Baca juga: Xiaomi Masuk Daftar Cekal di AS, Dianggap Perusahaan Militer Komunis

Dalam keluhannya, Xiaomi menyebutkan bahwa pembatasan ruang gerak Xiaomi di pasar modal AS, meyebabkan kerugian langsung pada bisnis mereka.

Xiaomi juga mengatakan, sebagain besar pemegang sahamnya di sana adalah warga AS. Bahkan menurut mereka, tiga dari sepuluh dari pemegang saham teratas adalah grup investasi asal AS.

Xiaomi tak memungkiri, mendapatkan investasi di pasar modal AS adalah bagian krusial dalam pertumbuhan bisnis mereka di pasar yang kompetitif seperti saat ini.

Xiaomi juga menambahkan, label "perusahaan terafiliasi militer China" yang diberikan oleh AS dapat menyebabkan reputasi Xiaomi di kalangan mitra bisnis dan konsumennya hancur.

Pengaduan Xiaomi ini ditujukan kepada Menteri Pertahanan yang ditunjuk Biden, Lloyd Austin, dan Menteri Keuangan, Janet Yellen.

Namun, keduanya beum memberikan respons terkait gugatan Xiaomi tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Nikkei Asia, Selasa (2/2/2021).

Di-blacklist Trump dan klarifikasi Xiaomi

Seperti diketahui, pada November 2020 lalu, Presiden ke-45 AS Donald Trump meneken perintah eksekutif (Executive Order) 13959 terkait larangan investasi perusahaan-perusahaan China yang diduga dimiliki atau dikendalikan oleh militer China.

Baca juga: Sama-sama Diblokir AS, Nasib Xiaomi Beda dengan Huawei

Sebelum lengser dari jabatannya sebagai presiden, Trump memasukkan Xiaomi, ke dalam daftar tersebut.

Alhasil, ruang gerak Xiaomi di bursa saham jadi terbatas. Xiaomi akan menjadi subyek larangan investasi berdasar Undang-undang yang baru, yang memaksa investor-investor asal AS melakukan divestasi saham per 11 November 2021 mendatang.

Dengan demikian, warga AS yang sudah terlanjur membeli saham Xiaomi diberikan waktu untuk melepaskan saham (divestasi) mereka selambat-lambatnya sampai tanggal tersebut.

Adapun blacklist ini akan mulai efektif berlaku pada 15 Maret mendatang.

Sebelum resmi megajukan gugatan ke pengadilan, Xiaomi sudah lebih dahulu membantah tudingan AS yang menyatakan Xiaomi terafiliasi dengan militer China.

Xiaomi juga menegaskan bahwa produk yang dibuatnya adalah untuk tujuan komersial yang digunakan oleh masyarakat sipil.

"Perusahaan (Xiaomi) telah mematuhi hukum dan beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan yuridiksi yang relevan dalam menjalankan bisnisnya," tulis Xiaomi dalam sebuah blog dan unggahan Twitter.

"Perusahaan mengonfirmasi bahwa tidak dimiliki, dikontrol atau terafiliasi dengan militer China, dan bukan 'Perusahaan Militer Komunis China' yang didefiniskan oleh undang-undang NDAA", lanjut Xiaomi.

Baca juga: Smartphone Lipat Xiaomi Tertangkap Menggunakan MIUI 12

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com