Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Keamanan WhatsApp dan iMessage yang "Ditakuti" Zuckerberg

Kompas.com - 02/02/2021, 18:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menyebut Apple sebagai kompetitor utama perusahaannya. Padahal, Facebook dan Apple bergerak dalam bisnis yang berbeda.

Usut punya usut, ternyata salah satu alasan utama Zuckerberg dibuat cemas oleh Apple ialah karena aplikasi pesan instan bawaan perangkat Apple, iMessage. Sebagaimana diketahui, Facebook Inc juga memiliki WhatsApp yang berada di bawah naungannya.

WhatsApp sendiri tidak begitu populer di wilayah AS, karena para pengguna lebih suka menggunakan aplikasi pesan instan bawaan di smartphone mereka, seperti iMessage.

"iMessage sudah terpasang di setiap iPhone. Itulah sebabnya iMessage jadi layanan pesan instan paling banyak digunakan di AS," kata Zuckerberg dalam paparan kinerja perusahaan kuartal keempat 2020, dihimpun KompasTekno dari India Today, Selasa (2/2/2021)

Padahal menurut Zuckcerberg, fitur keamanan WhatsApp lebih andal dibandingkan iMessage. Ia menyebut fitur enkripsi end-to-end milik WhatsApp membuatnya "jelas lebih unggul" dari iMessage.

Lantas, apa saja perbedaan WhatsApp dan iMessage, terlebih soal pengelolan data penggunanya?

Baca juga: Pesaing Berat WhatsApp Bukan Telegram atau Signal, Menurut Zuckerberg

Enkripsi ujung-ke-ujung

Dari segi pengamanan pesan, percakapan yang berlangsung di WhatsApp telah dilindungi dengan enkripsi dari ujung-ke-ujung (end-to-end encryption).

Enkripsi WhatsApp terpasang secara default, sehingga pengguna tak perlu repot mengotak-atik pengaturan apapun. Sistem enkripsi berlaku untuk perpesanan teks, audio, hingga video call baik di aplikasi mobile maupun WhatsApp Web.

Dihimpun dari Tech Radar, WhatsApp menggunakan sistem enkripsi Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper System.

WhatsApp menyimpan pesan penggunanya di sebuah server yang "digembok". Namun, semua pesan hanya tersimpan selama 30 hari setelah diterima dan akan dihapus setelahnya.

Sistem enkripsi ini tidak berlaku ketika pengguna melakukan backup, baik ke penyimpanan lokal maupun cloud. Dampaknya, backup chat akan lebih rentan untuk dicuri.

WhatsApp juga menawarkan sejumlah fitur keamanan. Mulai dari otentikasi dua langkah (2FA) serta PIN dan sidik jari untuk mencegah tangan jahil membuka aplikasi WhatsApp pengguna.

Belakangan, WhatsApp juga mengumumkan fitur keamanan baru untuk pengguna WhatsApp versi desktop dan web.

Fitur keamanan baru ini mewajibkan pengguna untuk memindai sidik jari atau wajah saat akan masuk dan melakukan sinkronisasi ke dalam WhatsApp desktop atau web.

Baca juga: 4 Cara WhatsApp Yakinkan Aplikasinya Aman Dipakai

Tampilan iMessageApple Tampilan iMessage
Sama halnya dengan WhatsApp, percakapan iMessage juga diamankan dengan enkripsi ujung ke ujung. Dengan begitu, percakapan pengguna di seluruh perangkat Apple tidak bisa diintip oleh pihak lain.

Sebagaimana tertulis di situs Apple, Apple juga tidak memiliki akses ke informasi kontak atau percakapan pengguna.

"Kami merancang iMessage dan FaceTime dengan enkripsi end-to-end, jadi Apple tidak dapat mendekripsi konten percakapan Anda . Lampiran yang Anda kirim melalui iMessage (seperti foto atau video) juga dienkripsi sehingga tidak ada orang lain selain pengirim dan penerima yang dapat mengaksesnya," tulis Apple di halaman resminya.

Dihimpun dari Forbes, iMessage disebut memiliki keamanan yang baik. Sayangnya, keamanan ini hanya terbatas pada komunitas pengguna Apple saja. Seperti diketahui iMessage hanya bisa digunakan oleh sesama pemilik perangkat Apple.

Ketika pengguna iMessage mengirim pesan ke orang lain yang bukan pengguna Apple atau mengirim pesan ketika tidak ada jaringan internet, pesan itu dapat dikirim dalam bentuk SMS.

Ketika itu terjadi, pesan tersebut tidak lagi dilindungi dengan enkripsi ujung-ke-ujung.

Selain itu, di iOS 14, Apple juga diketahui memiliki sistem keamanan yang disebut "BlastDoor" untuk melindungi pengguna dari serangan siber dilakukan melalui pesan iMessage.

Baca juga: Aplikasi Ini Bisa untuk Chatting di WhatsApp hingga iMessage Sekaligus

BlastDoor berfungsi untuk memindai pesan yang masuk. Tujuannya, untuk mencegah kode berbahaya yang disisipkan dalam pesan.

Dengan begitu, ketika pesan ternyata mengandung malware atau bentuk serangan siber lainnya, pesan tidak dapat merusak sistem dan mengambil data pengguna.

Data yang dikumpulkan iMessage dan WhatsApp

Data yang dikumpulkan oleh iMessage dan WhatsApp menurut label privasi aplikasi Apple.Forbes Data yang dikumpulkan oleh iMessage dan WhatsApp menurut label privasi aplikasi Apple.
Apple belum lama ini menggulirkan label privasi di setiap halaman produk aplikasi yang ada di App Store.

Label privasi ini memungkinkan pengguna mengetahui jenis data apa saja yang mungkin dikumpulkan oleh aplikasi, serta jenis data apa saja yang ditautkan ke pengguna (linked to you).

Menurut Apple, "data linked to you" berarti bahwa data dikumpulkan dengan cara ditautkan ke identitas pengguna, seperti ke akun, perangkat, atau detail pengguna. 

Dalam hal ini, ternyata iMessage hanya mengumpulkan data berupa alamat email, nomor telepon, histori pencarian, dan ID perangkat.

Baca juga: Login WhatsApp Web Harus Scan Wajah atau Sidik Jari, Amankah?

Berbanding terbalik, WhatsApp terlihat banyak mengumpulkan data pengguna yang dikategorikan Apple sebagai "data linked to you". Setidaknya ada 16 data yang dikumpulkan oleh WhatsApp.

Berikut daftarnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari 9to5mac, Selasa (2/2/2021):

  • ID Perangkat
  • identitas pengguna
  • Data Periklanan
  • Sejarah Pembelian
  • Lokasi Kasar
  • Nomor telepon
  • Alamat email
  • Kontak
  • Interaksi Produk
  • Data Kerusakan
  • Data kinerja
  • Data Diagnostik Lainnya
  • Informasi pembayaran
  • Dukungan Pelanggan
  • Interaksi Produk
  • Konten Pengguna Lainnya

Sebagaimana tertulis di halaman FAQ, WhatsApp menggunakan semua informasi yang dimiliki untuk membantu mengoperasikan, menyediakan, meningkatkan, memahami, menyesuaikan, mendukung, dan memasarkan layanan WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com