KOMPAS.com - Pemerintahan militer baru Myanmar memerintahkan operator-operator seluler di negera tersebut untuk memblokir Facebook hingga 7 Februari mendatang. Pemblokiran ini turut mencakup layanan lain dari Facebook yakni Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Beberapa pengguna di forum online Reddit, khususya grup subreddit Myanmar, melaporkan bahwa mereka sudah tidak bisa mengakses Facebook melalui ponsel mereka pada Rabu (3/2/2021) malam waktu Myanmar.
Pemblokiran Facebook ini diperkuat dengan laporan NetBlocks, salah satu organisasi pemantau internet global. NetBlocks mengungkapkan bahwa operator seluler milik negara bernama MPT juga telah memblokir Facebook dan jejaring sosial afiliasinya.
Baca juga: Ini Dia Video YouTube Ampun Bang Jago yang Jadi Saksi Detik-detik Kudeta di Myanmar
Facebook sendiri telah menyadari pembatasan layanannya ini di Myanmar. Melalui seorang juru bicara, Facebook mendesak pihak berwenang Myanmar untuk membuka akses layanan mereka.
"Sehingga orang di Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka serta mengakses informasi penting," lanjut sang juru bicara Facebook.
Dinilai memicu kekerasan
Pemerintah baru Myanmar, yang memperoleh kekuasaan lewat kudeta, memerintahkan pemblokiran Facebook karena jejaring sosial raksasa itu dinilai ikut andil dalam ketidakstabilan negara.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Kamis (4/2/2021), dalam perintah pemblokiran, pemerintah militer baru juga menegaskan bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi kepentingan publik dan negara.
Facebook dinilai lalai meredam berbagai penyebaran misinformasi dan memicu kekerasan di Myanmar. Dalam sebuah laporan hak asasi manusia pada 2018, Facebook dilaporkan telah digunakan untuk memicu perpecahan dan menghasut kekerasan di Myanmar.
BREAKING: Myanmar’s government is now blocking Facebook (including Instagram, WhatsApp, and Messenger) until Feb 7 at midnight.
Over 22 million people use Facebook in Myanmar, and it’s a critical tool for citizens to share information and organize. #KeepitOn https://t.co/E5Y46xuE7P
— Access Now (@accessnow) February 3, 2021
Menanggapi pemblokiran dan laporan tersebut, Facebook berjanji akan mengambil langkah moderasi konten proaktif di Myanmar. Hal ini mengingat basis pengguna Facebook di Myanmar pun cukup besar.
Baca juga: Facebook Ingin Kurangi Konten Berbau Politik di News Feed
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.