Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun Untung 5.000 Persen dari 10 Lembar Saham GameStop

Kompas.com - 04/02/2021, 10:31 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberuntungan bisa datang kapan saja, apalagi jika seseorang berinvestasi di pasar saham. Hal itu yang dialami oleh seorang bocah sepuluh tahun asal San Antonio, Texas, AS bernama Jaydyn Carr.

Berkat harga saham GameStop yang belakangan meroket, ia berhasil meraup keuntungan (return) atas saham yang dimilikinya hingga 5.000 persen.

Secara spesifik, Jaydyn mendapatkan uang senilai 3.200 dolar AS, atau setara dengan Rp 44,8 juta (1 dolar AS = Rp 14.000) ketika ibunya, Nina Carr menjual seluruh saham GameStop miliknya yang berjumlah sepuluh lembar pada Rabu, (27/1/2021).

Saat itu, harga saham GameStop berkisar di angka 350 dolar AS (Rp 4,9 juta) per lembar. Lantas, bagaimana sebenarnya Jaydyn bisa mendapatkan saham tersebut?

Kado ulang tahun

Pada 30 Desember 2019 lalu, Jaydyn, yang masih berumur delapan tahun mendapatkan kado ulang tahun berupa 10 lembar saham GameStop dari ibunya. Kala itu, satu lembar saham GameStop bernilai 6 dolar AS atau sekitar Rp 84.000.

Jaydyn mendapatkan kado tersebut lantaran Nina memutuskan untuk mengajari anaknya investasi sejak dini. GameStop sendiri dipilih karena saat itu Jaydyn memiliki ketertarikan akan video game dan pernah berburu diskon di toko tersebut.

Baca juga: Apa Itu GameStop, Perusahaan Game yang Sahamnya Belakangan Meroket?

"Pada saat saya mempelajari sesuatu, saya juga mengajari hal tersebut ke Jaydyn," ungkap Nina, sebagaimana dikutip KompasTekno dari MySanAntonio, Rabu (3/2/2021).

"Saya ingin mewariskan pengetahuan yang saya miliki, karena saya belajar berbagai hal tersebut di usia tua. Saya tidak ingin dia sama seperti saya," imbuh Nina.

Ketika harga saham GameStop melesat tajam berkat ulah investor pemula di internet, Nina mengaku kaget dan mencoba menjelaskan situasi tersebut ke Jaydyn.

Sesuai dengan permintaan Jaydyn, ia lantas menjual saham yang dimiliki anaknya tersebut.

Dari 3.200 dolar AS, Jaydyn dan ibunya berencana untuk menyimpan 2.200 dolar AS untuk tabungan masa depan, sedangkan sisanya (1.000 dolar AS) bakal dipakai untuk berinvestasi di pasar saham. 

Ke depannya, Jaydyn mengaku bakal membidik saham Roblox, perusahaan game yang dikabarkan bakal melantai (initial public offering/IPO) di bursa saham New York (NYSE) pada Februari ini dengan kode RBLX.

Baca juga: Saham GameStop Naik Drastis dan Catat Rekor Baru, Apa Pemicunya?

Saham GameStop kini melesu

Harga saham GameStop sendiri kini tampak melesu, apabila dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.

Berdasarkan data Marketwatch, harga saham GameStop pada penutupan perdagangan Selasa (2/2/2021) lalu tercatat di angka 90 dolar AS. Padahal, harganya sempat menyentuh angka 468 dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis (28/1/2021) lalu.

Ilustrasi harga saham GameStop per Selasa (2/2/2021).Marketwatch Ilustrasi harga saham GameStop per Selasa (2/2/2021).

Ada pun saham GameStop yang harganya sempat melambung tinggi ini dipicu oleh tekanan dari para investor amatir di internet, terutama di forum Reddit yang berbondong-bondong membeli saham tersebut.

Akibatnya, pasar menjadi kacau dan para perusahaan penanam modal (hedge fund) yang bermain saham GameStop harus rugi bandar.

Sebab, mereka tidak bisa mengambil keuntungan dari metode short-selling, di mana para hedge fund ini biasanya "meminjam" saham yang sedang terpuruk dan menjualnya kembali, dengan catatan saham tersebut harganya akan semakin turun.

Namun, karena tekanan dari para investor amatir tadi, harga saham GameStop justru semakin naik, mengakibatkan kerugian di sisi investor lainnya, yaitu hedge fund yang bisa dibilang "kalah taruhan".

Baca juga: Jack Ma Kembali, Saham Alibaba Melesat Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com