Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 16:15 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber TikTok

KOMPAS.com - TikTok mengambil langkah baru untuk memerangi misinformasi di platform-nya. TikTok baru-baru ini meluncurkan fitur untuk menandai video yang informasinya belum terverifikasi oleh tim cek fakta.

Konten yang ditandai adalah video yang informasinya tidak meyakinkan atau tidak dapat dikonfirmasi, terutama jika sedang ada peristiwa atau hal besar yang sedang berlangsung.

Tanda tersebut akan muncul di sisi atas video dengan keterangan "Hati-hati: Video ditandai sebagai konten yang tidak terverifikasi" lengkap dengan tanda peringatan di sisi kiri.

Tidak hanya penonton, kreator yang membuat video tersebut juga akan mendapat notifikasi bahwa video yang baru saja diunggahnya diberi label sebagai konten yang tidak terverifikasi. Kendati demikian, video yang ditandai masih bisa dibagikan oleh pengguna.

Namun, sebelum membagikan video, akan muncul sebuah pop-up dengan keterangan "video ini ditandai sebagai konten yang belum terverifikasi".

TikTok juga akan menanyakan pengguna apakah mereka yakin ingin membagikan konten yang telah ditandai tersebut.

Baca juga: Pesaing TikTok dari YouTube Ditonton 3,5 Miliar Kali dalam Sehari

Jika pengguna bersikeras tetap ingin membagikan video tersebut, pengguna bisa mengetuk opsi "tetap bagikan (share anyway)". Atau mengurungkan niat dengan memilih "batal (cancel)".

Namun, video tersebut tidak akan muncul di laman "For You" pengguna lain sehingga peredarannya tidak akan meluas.

"Kami membuat fitur ini untuk membantu pengguna agar lebih bijak tentang apa yang mereka bagikan," kata TikTok dalam blog resminya.

Fitur baru TikTok yang akan menandai video berisi misinformasi.TikTok Fitur baru TikTok yang akan menandai video berisi misinformasi.
Dalam pengujian yang dilakukan sebelumnya, TikTok sesumbar ada penurunan penonton sebesar 24 persen di video yang dibagikan dan penurunan penyuka (like) sebesar 7 persen. Fitur ini akan dirilis secara global mulai hari ini, dimulai dari Amerika Serikat dan Kanada.

Dalam pengembangan fitur ini, TikTok menggandeng sejumlah pihak. Untuk tim cek fakta, ada beberapa pihak yang terlibat yaitu PolitiFact, Lead Stories, dan SciVerify untuk meninjau dan memverfikasi konten.

Baca juga: India Blokir Permanen 59 Aplikasi Buatan China, Termasuk TikTok, WeChat, dan PUBG

Apabila tim cek fakta mengonfirmasi bahwa konten dalam video adalah salah, TikTok akan menghapusnya sebagaimana dirangkum KompasTekno dari blog TikTok, Kamis (4/2/2021).

TikTok juga menggandeng Irrational Labs dan National Association of Media Literacy Education untuk pengembangan dan uji coba fitur.

TikTok cukup getol dalam memberangus misinformasi di paltformnya. Sebelumnya, anak perusahaan ByteDance itu mengumukan program Asia Pasific Fact-Checking Programme dengan menggandeng organisasi cek fakta internasional, seperti AFP dan Lead Stories.

Namun, tetap saja ada beberapa konten misinformasi dan berbau provokasi yang bobol dan menyebar. Seperti video pidato mantan Presiden AS, Donald Trump yang menyebut pemilu AS bulan November lalu curang.

Pidato itu disebut menjadi biang keladi kerusuhan yang terjadi di gedung DPR AS di Capitol Hill, Washington DC, 6 Januari lalu. TikTok juga memblokir konten yang memuat tagar #stormthecapital dan tagar lain yang digaungkan perusuh di Capitol.

Baca juga: TikTok Digugat oleh Remaja 12 Tahun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber TikTok
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com