Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Huawei, ZTE, dan Xiaomi Melawan Blacklist AS

Kompas.com - 05/02/2021, 20:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Langkah ini agaknya merupakan siasat keduanya untuk menjamin rantai pasokan chip dalam negeri dan keluar dari cengkraman daftar entity list AS.

Selain Huawei dan ZTE, ada 88 perusahaan China lainnya yang tergabung dalam konsorsium chip ini, termasuk Xiaomi, Tencent, SMIC, HiSilicon, dan masih banyak lagi.

Ke depannya, konsorsium ini akan menjadi tempat koordinasi industri-industri semikonduktor China, termasuk meningkatkan standar produk, mengembangkan teknologi, melakukan penelitian, dan sebagainya.

Tujuannya agar sektor semikonduktor China bisa bersaing atau setara dengan vendor-vendor asal AS dan Taiwan.

Huawei dan Xiaomi gugat AS

Pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam entity list karena dituding melakukan mata-mata terhadap AS melalui perangkatnya dan dianggap membahayakan keamanan nasional.

Huawei pernah menggugat keputusan pemerintah AS tersebut pada Maret 2019. Huawei mengatakan keputusan tersebut melanggar proses hukum dan tidak konstitusional.

Presiden Huawei saat itu, Guo Ping, mengatakan bahwa pemerintah AS telah gagal memberikan bukti konkret terkait tudingan yang ditujukan kepada Huawei.

"Selama tiga dekade, kami telah mempertahankan rekam jejak kami dalam masalah keamanan," kata Guo.

Xiaomi pun demikian. Perusahaan yang dipimpin Lei Jun ini melayangkan pengaduan atas larangan investasi yang diberlakukan AS ke pengadilan distrik wilayah Washington belum lama ini.

Baca juga: Pemerintahan Baru AS Tinjau Ulang Kebijakan Blokir Huawei

Xiaomi menyebutkan bahwa blacklist investasi tersebut "tidak sah dan tidak sesuai konsitusi". Xiaomi juga tak lupa kembali mengklarifikasi bahwa perusahaannya tidak terafiliasi dengan militer China seperti yang dituduhkan Amerika Serikat (AS).

Xiaomi menyatakan, bahwa 75 persen hak suara perusahaannya dipegang oleh pendiri mereka, Lin Bin dan Lei Jun, tanpa kepemilikan atau kendali dari individu atau entitas yang berafiliasi dengan militer China.

Oleh karena itu, Xiaomi meminta Departemen Pertahan dan Departemen Keuangan AS menghapus nama Xiaomi dari daftar perusahaan yang berhubungan dengan militer China, serta mengeluarkan Xiaomi dari blacklist investasi.

Sedianya aturan larangan investasi ini akan efektif pada 28 Januari lalu. Warga AS yang sudah terlanjur memiliki saham perusahaan harus melepaskan sahamnya (divestasi) selambat-lambatnya pada 11 November mendatang.

ZTE bayar "uang damai"

Pemerintah AS memasukkan ZTE ke dalam entity list karena dituding melakukan kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri AS.

Namun, pada 2018, sanksi tersebut akhirnya dicabut oleh pemerintah AS setelah ZTE membayar uang denda sebesar 1 miliar dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com