Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Jadi Kekhawatiran Orangtua di Indonesia, Saat Anak Main Internet

Kompas.com - 09/02/2021, 13:16 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri internet kini sudah menjadi bagian integral dalam keidupan sehari-hari orang Indonesia, tak terkecuali anak-anak yang berada di usia sekolah.

Putri Alam selaku Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia tak menampik bahwa selama masa pandemi ini penggunaan internet di kalangan anak-anak juga meningkat.

Hal ini mengingat internet menjadi alat utama yang digunakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

"Peningkatan penggunaan internet ini juga membawa kekhawatiran baru, terutama bagi orang tua," kata Putri dalam acara webinar yang disiarkan secara daring melalui kanal Youtube Google Indonesia, pada Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Kisah Dua Remaja yang Bantu Lunasi Utang Orangtua dengan Game

Putri mengungkapkan Google selama setahun belakangan melalukan riset kepada orangtua di Indonesia, terkait kekhawatiran mereka akan peningkatan penggunaan internet oleh anak-anak.

Kesimpulannya, 42 persen orangtua mengaku memiliki kekhawatiran terbesar terkait aktivitas anak-anak mereka di ruang maya. Secara garis besar, kekhawatiran itu bisa dikategorikan dalam tiga hal.

Pertama, terkait keamanan informasi anak. Masalah umum yang ditemukan ialah soal penipuan dan peretasan.

Kedua ialah soal interaksi anak-anak dengan orang tidak dikenal di internet. Putri mengatakan anak-anak kerap menerima perhatian yang tidak semestinya dari orang tidak dikenal di ruang maya.

"Orangtua sekarang kahwatir dan ingin tahu dengan siapa anak-anak mereka berinteraksi," lanjut Putri.

Kekhawatiran terbesar orangtua yang ketiga adalah terkait konten yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Baca juga: Instagram Rilis Buku Panduan Baru untuk Orangtua di Indonesia

Putri mengungkapkan, orangtua khawatir apakah anak-anak mereka melihat konten-konten yang tidak pantas di internet dan tidak sesuai umur mereka.

Fitur untuk kawal aktivitas online anak

Google sendiri, menurut Putri, tahu dan memahami kekhawatiran para orangtua tersebut. Google memiliki beberapa alat dan fitur yang bisa dimanfaatkan orangtua, untuk menjaga keamanan anak-anak mereka ketika mengakses ruang maya.

Putri mengungkapkan, Family Link adalah salah satu aplikasi yang bisa digunakan para orangtua, untuk mengawal anak-anak mereka dalam mengakses internet secara aman dan kondusif.

Aplikasi ini memungkinkan orangtua untuk memantau waktu pemakaian perangkat, mengatur waktu tidur, atau menetapkan batas penggunaan harian perangkat anak.

Family Link juga memungkinkan orangtua untuk mengelola aplikasi yang ada pada perangkat anak dengan memberikan batas waktu per aplikasi, filter konten, hingga menyembunyikan aplikasi atau memblokir situs tertentu.

"Selain itu, orangtua juga bisa memanfaatkan filter safe search pada Google Search dan mode terbatas pada Youtube," lanjutnya.

Baca juga: China Larang Anak-anak dan Remaja Main Game Lebih dari 90 Menit

Fitur tersebut bisa dimanfaatkan untuk membantu menyaring konten tidak pantas dari hasil pencarian. Orangtua dapat mengaktifkan fitur ini untuk akun anak yang diawasi melalui aplikasi Family Link, untuk mengontrol konten yang dapat dilihat anak.

"Produk-produk Google didesain untuk melindungi informasi Anda dan anak-anak Anda dengan teknologi keamanan terdepan. Produk-produk ini juga memberikan Anda kendali terhadap kemanan anak-anak Anda," ungkap Putri.

Google luncurkan program Tangkas berinternet di Hari Internet Aman Sedunia, Selasa (9/2/2021).Youtube/Google Indonesia Google luncurkan program Tangkas berinternet di Hari Internet Aman Sedunia, Selasa (9/2/2021).
Program Tangkas berinternet

Menurut Putri, aplikasi dan fitur yang disediakan Google bisa saja membantu mengawasi aktivitas online anak. Namun, upaya orangtua tidak boleh berhenti sampai di situ.

Putri mengungkapkan, orangtua bisa menggunakan berbagai pendekatan lain untuk menumbuhkan kebiasaan digital yang sehat dan baik pada keluarga.

Salah upaya untuk menciptakan kebiasaan digital yang baik adalah dengan komunikasi yang terbuka pada anak. Orangtua perlu memberikan penjelasan dan pemahaman kepada anak-anaknya tentang aturan dasar di ruang maya.

Orangtua bisa mengajarkannya dengan program yang dibuat Google, yakni Tangkas Berinternet. Di program ini, orangtua bersama anaknya dapat mempelajari lima prinsip tangkas berinternet.

Baca juga: KPAI Minta Tik Tok Ikut Melindungi Anak-anak

Adapun prinsip tersebut termasuk cerdas beinternet, cermat berinternet, tangguh berinternet, bijak berinternet, dan berani berinternet.

Orangtua dan anak-anak mereka bisa langsung mengunjungi situs tangkas berinternet di tautan berikut. Selain mendapatkan penjelasan, ornagtua dan anak juga bisa mengunduh kurikulum tangkas berinternet dan memainkan game informatif seputar tangkas berinternet.

Dalam kesempatan yang sama, Diena Haryana selaku pendiri Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa) mengapresiasi program tangkas berinternet yang diluncurkan oleh Google tersebut.

Menurut Diena, program tangkas berinternet ini dapat dimanfaatkan orangtua, untuk terus mengupayakan keamanan anak-anak mereka ketika melakukan aktivitas daring.

"Serta menguatkan peran orangtua untuk memaksimalkan potensi anak-anak mereka lewat teknologi digital," ungkap Diena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com