Selain itu, proses manajemen memori aplikasi antara kedua OS juga berbeda. Di Android, manajemen memori dilakukan oleh sistem operasi. Sementara di iOS, hal itu ditangani oleh aplikasi.
Ketimbang sistem operasi yang memberikan memori sebanyak mungkin ke aplikasi, untuk kemudian didaur ulang saat sudah tak terpakai, aplikasi-aplikasi iOS secara otomatis mengatur sendiri alokasi memorinya sesuai kebutuhan sehingga lebih efisien.
Beda sistem penerimaan notifikasi di aplikasi
Selain perbedaan cara kerja sistem operasi di atas, hal lain yang turut berkontribusi pada besarnya kebutuhan RAM di ponsel Android adalah perbedaan sistem penerimaan notifikasi push di aplikasi-aplikasi seperti pesan instan dan media sosial.
Situs AndroidInfotech menerangkan bahwa dalam hal notifikasi ini, cara kerja aplikasi Android mirip dengan komputer. Tiap aplikasi, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (10/2/2021), mesti benar-benar berjalan di latar belakang untuk bisa menerima notifikasi.
Baca juga: Begini Tampilan HarmonyOS 2.0, Pengganti Android di Ponsel Huawei
Kalau aplikasi tidak berjalan, maka notifikasi (push) tak akan diterima. Hal tersebut tentu bisa menjadi masalah untuk aplikasi yang membutuhkan respon segera, misalnya WhatsApp. Semakin banyak aplikasi yang aktif, maka memori yang digunakan makin besar pula.
Sementara itu, aplikasi iOS tak harus berjalan di memori untuk bisa menerima notifikasi. Sebab, berbeda dari Android, aplikasi di iPhone tak tersambung langsung ke server, melainkan lewat perantara server Apple.
Keuntungannya, aplikasi iOS tak harus senantiasa aktif untuk bisa menerima notifikasi. Server aplikasi akan mengirim notifikasi ke server Apple terlebih dahulu. Kemudian, server Apple akan mengirim notifikasi ke perangkat dan mengaktifkan aplikasi terkait.
Dengan begini, perangkat juga tak perlu membuka banyak port komunikasi ke server berbeda untuk tiap aplikasi -misalnya ke server Facebook, Telegram, dan seterusnya- melainkan cukup dengan port ke server Apple saja sehingga lebih jauh menghemat pemakaian memori.
Baca juga: Apple Rilis iOS 14.4 dan iPadOS 14.4, Ini Fitur Barunya
Google melalui seri smartphone Pixel sebenarnya sudah mulai meniru langkah sistem notifikasi lewat server perantara seperti iPhone. Sayangnya, proses tersebut hanya berlaku untuk aplikasi-aplikasi buatan Google sendiri saja, seperti Gmail, dan Google Drive.
Problem aplikasi yang harus selalu aktif untuk menerima notifikasi ini lebih kentara lagi di ponsel Android di China. Sebab, ekosistem Android di China tak bisa tersambung ke layanan-layanan (server) Google yang memang diblokir di negara tersebut.
Akibatnya, ponsel Android untuk pasar domestik China pun cenderung memiliki RAM dengan kapasitas yang lebih besar dibandingkan versi yang dijual secara global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.