Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Elon Musk, Sarjana Ekonomi Pendiri Tesla dan SpaceX

Kompas.com - 15/02/2021, 10:10 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Dengan bantuan sang Ibu, game itu dijual ke sebuah majalah dan laku seharga 500 dolar AS saat itu. Keakraban Musk dengan teknologi dimulai ketika usianya 10 tahun, saat dia mendapat komputer pertamanya.

Maye berkisah bahwa Musk menguasai semua shortcut komputer saat itu. Selain hobi mengotak-atik komputer, Musk juga menghabiskan waktu kecilnya untuk membaca banyak buku dan komik, terutama komik bertema antariksa. Buku favoritnya adalah genre filosofi, fiksi ilmiah, dan novel fantasi.

Baca juga: Elon Musk dan Jeff Bezos Sebut Presentasi dengan PowerPoint Buang Waktu

Mendirikan Zip2 dan PayPal

Tahun 1995, Musk dan adiknya, Kimbal mendirikan sebuah startup bernama Zip2. Startup ini menyediakan software untuk perusahaan konten online.

Beberapa tahun kemudian, Zip2 mendapat investor dari beberapa perusahaan media besar seperti The New York Times, Hearst Corporation, dan Knight Rider. Tahun 1999, Zip2 diakuisisi AltaVista yang saat itu sudah diakuisisi oleh Compaq.

Nilai akuisisi tersebut mencapai 300 juta dollar AS dan menjadikan kakak-beradik Musk sebagai jutawan muda kala itu. Setahun sebelum Zip2 diakuisisi, Musk dan kawan-kawannya mendirikan startup lain yang diberi nama X.com.

Berbeda dengan Zip2, X.com menyediakan layanan keuangan online.Tahun 1999, X.com diakuisisi oleh Confinity, perusahaan yang menyediakan sistem transfer uang antar-perangkat mobile yang saat itu sedang naik daun, yakni Palm Pilot.

Setelah diakuisisi, X.com berganti nama menjadi PayPal. Namun, Musk masih menjadi pemegang saham terbesar yakni 11,7 persen. Tahun 2002, PayPal diakuisisi eBay dengan nilai 1,5 miliar dolar AS.

Baca juga: Apa Itu Clubhouse, Medsos Baru yang Dipopulerkan Elon Musk

Membangun SpaceX demi mimpi menuju Mars

Kecintaan Musk terhadap dunia antariksa tidak berakhir dalam sebuah game komputer yang dibuatnya saat kecil. Malah, Musk semakin berambisi membawa peradaban manusia ke Mars.

Setelah memiliki cukup sumber daya, Musk membangun Space Exploration Technologies atau yang dikenal dengan SpaceX pada tahun 2002. Perusahaan ini fokus mengembangkan roket dan wahana antariksa untuk misi-misi ke luar angkasa.

Tahun 2008, SpaceX memenangkan kontrak senilai 1,6 miliar dollar AS dari NASA. Kerja sama itu menghasilkan proyek penting, yakni mengembangkan roket Falcon 1 yang mulai mengorbit tahun 2008 lalu.

Kolaborasi ini juga memiliki rencana lain, yakni mengirimkan astronot ke Mars tahun 2025. SpaceX juga bekerja sama dengan angkatan udara AS (USAF/United States Air Force) untuk membantu misi militer.

Tahun 2018, SpaceX sukses meluncurkan roket Falcon Heavy yang memuat mobil sport Tesla Roadster menuju Mars.

Starlink

Bisnis SpaceX tidak hanya mengembangkan roket. SpaceX memiliki divisi lain yang mengembangkan teknologi internet satelit bernama Starlink.

Starlink dibentuk tahun 2015. Targetnya adalah memasang konstelasi satelit orbit rendah Bumi (low-orbit Earth/LEO) untuk memberikan layanan akses internet komersil.

Saat ini, Starlink sudah mulai diuji coba, bahkan pemesanan awalnya sudah dibuka. Musk mengatakan, Starlink akan lepas dari SpaceX dan menjadi perusahaan publik.

Nantinya, keuntungan dari Starlink akan digunakan untuk mendanai proyek roket di SpaceX. Menurut majalah Forbes, nilai valuasi SpaceX saat ini mencapai 46 miliar dolar AS atau sekitar Rp 643 triliun (kurs Rp 13.900).

Baca juga: Internet Satelit Starlink Milik Elon Musk Sudah Bisa Dipesan, Termasuk Indonesia?

Fitur Enhanced Autopliot pada Tesla Model 3 memungkinkan mobil berkendara secara otonom.insideevs.com Fitur Enhanced Autopliot pada Tesla Model 3 memungkinkan mobil berkendara secara otonom.
Mendirikan Tesla

Mirip dengan sang adik, Elon juga memiliki minat di bidang lingkungan, terutama di bidang energi bersih. Minat itu diwujudkannya dengan mendirikan perusahaan mobil listrik, Tesla Inc tahun 2003.

Produk Tesla memanfaatkan listrik sebagai bahan bakar. Tesla debut dengan mengeluarkan model Tesla Roadster yang terjual sekitar 2.500 unit di 31 negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com