Namun, menurut Pratama, poin tentang "riset" yang dicantumkan kurang jelas peruntukannya. Bisa jadi, riset tersebut memang dilakukan oleh pihak Tokopedia saja atau malah diambil pihak ketiga lainnya dengan berbagai tujuan.
"Jadi harus diperjelas bahwa pihak ketiganya masih terkait dengan pengolahan data untuk kepentingan develop (pengembangan) aplikasi Tokopedia. Jangan sampai diperjualbelikan dan berakhir seperti Facebook," tutur Pratama.
Dia mencontohkan kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica tahun 2018 lalu. Dalam kasus tersebut, data pengguna dibagikan ke pihak ketiga, dalam hal ini Cambridge Analytica untuk keperluan bisnis dan politik di Amerika Serikat dan Inggris.
Namun, tanpa poin penegasan, data pengguna bisa disalahgunakan untuk keperluan lain di luar jasa jual-beli, misalnya saja untuk kepentingan iklan politik seperti yang terjadi pada Facebook.
"Baiknya poin ini ditambahkan bahwa data riset Tokopedia tidak digunakan sebagai iklan politik oleh pihak manapun," kata Pratama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.