Hal ini berbeda dengan mitra pengemudi yang selama ini dianggap sebagai pekerja lepas (freelance), atau istilah lainnya wiraswasta yang hanya mendapatkan sedikit insentif dari perusahaan.
Adapun keputusan MA ini sendiri hanya berlaku pada sekitar 25 mitra pengemudi di Inggris yang bekerja sejak 2016, tahun di mana dua mantan pengemudi Uber, Aslam dan James Farrar menggugat startup tersebut atas dasar ketidakadilan.
Meski demikian, keputusan ini diprediksi akan membuka kesempatan bagi mitra pengemudi Uber lainnya, serta berbagai mitra yang terikat dengan perusahaan serupa di industri pekerjaan lepas (Gig Economy) di Inggris, untuk memperjuangkan hal yang sama.
Terkait Uber, kemenangan ini juga konon akan memiliki efek "domino" terhadap bisnis operasional perusahaan secara keseluruhan. Salah satu yang kemungkinan terdampak adalah biaya perjalanan yang mungkin akan melonjak dari harga normal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.