KOMPAS.com - Mata uang kripto yang dipopulerkan oleh Bitcoin kini menjadi suatu fenomena yang merambah ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Bitcoin sendiri dihasilkan melalui pemecahan soal matematika yang melibatkan serangkaian perhitungan algoritma rumit di komputer, alias mining.
Dalam dunia Bitcoin, mining atau "menambang" adalah sebutan bagi pemilik komputer yang rela menyalakan perangkatnya untuk bantu mencatat dan mengamankan seluruh transaksi yang terjadi di jaringan Bitcoin di seluruh dunia dengan membentuk rangkaian blockchain.
Bisa dibilang bahwa para penambang alias miner adalah tulang punggung jaringan Bitcoin yang bersifat terdesentralisasi.
Baca juga: Bill Gates Sebut Bitcoin Terlalu Banyak Memakai Listrik
Atas kesediaan para miner tersebut, jaringan Bitcoin secara otomatis akan memberikan imbalan berupa keping Bitcoin, setiap kali block baru ditambahkan ke blockchain untuk mencatat transaksi.
Untuk menambah block, komputer para penambang menyelesaikan puzzle algoritma matematika. Daya komputasi yang digunakan dalam memecahkan puzzle ini biasa diukur dengan satuan hash rate.
Tak sembarang komputer bisa dipakai untuk melakukan kegiatan yang disebut "menambang" Bitcoin ini.
Baca juga: Cerita di Balik Keputusan Elon Musk Borong Bitcoin Rp 21 Triliun
Sebagai bagian dari rancangannya, tingkat kesulitan mining Bitcoin sengaja dibuat makin lama makin meningkat. Seiring waktu, miner membutuhkan komputer dengan hardware lebih bertenaga yang bisa menyelesaikan proses penambangan dengan lebih cepat.
Proses penambangan (mining) Bitcoin pun membutuhkan daya komputasi besar dan energi listrik yang tidak sedikit. Lantas, berapa daya listrik yang dibutuhkan oleh jaringan Bitcoin secara keseluruhan?
Laporan dari US Senate Committee on Energy and Natural Resources yang diterbitkan pada Agustus 2018 lalu mengklaim bahwa sekitar 1 persen dari total konsumsi energi listrik global dihabiskan untuk melakukan penambangan Bitcoin kala itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.