Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Aplikasi Ini Tumbuh Pesat Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 04/03/2021, 18:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama lebih kurang satu tahun, termasuk di Indonesia. Semenjak wabah dimulai, warga dunia beramai-ramai membatasi kegiatan di luar dan banyak bekerja atau sekolah dari rumah secara online.

World Economic Forum (WEF) melihat bahwa teknologi memainkan peranan penting untuk memfasilitasi aktivitas-aktivitas tersebut. Walhasil, sejumlah aplikasi produktivitas, pembelajaran, hingga hiburan dan media sosial pun menjadi makin populer di masa pandemi.

Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber, Kamis (4/3/2021).

1. Zoom

Menurut perusahaan riset data pasar dan konsumen Statista, selama pandemi salah satu yang paling diuntungkan adalah penyedia layanan video conferencing, terutama Zoom yang popularitasnya melejit.

Statista mencatat, pendapatan Zoom sepanjang tahun 2020 ini meroket hingga mencapai 2,65 miliar dollar AS (sekitar Rp 37,7 triliun). Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 623 juta dollar AS (kira-kira Rp 8,88 triliun).

Baca juga: 4 Cara Mencegah Zoom Fatigue, Kelelahan Akibat Sering Video Call

Laba bersih yang dikumpulkan Zoom juga ikut naik drastis, dari 22 juta dollar AS (sekitar Rp 313,6 miliar)menjadi 671 juta dollar AS (kira-kira Rp 9,5 triliun) di tahun 2020.

Grafik kenaikan pendapatan aplikasi Zoom.Statista Grafik kenaikan pendapatan aplikasi Zoom.

Jika dilihat sepanjang tahun 2020, Zoom telah diunduh sebanyak 477 juta kali, sebagaimana dihimpun dari situs firma riset aplikasi Apptopia

Jumlah ini menjadikan Zoom sebagai aplikasi nomor lima yang paling banyak diunduh di seluruh dunia  versi Apptopia. Selain itu, Zoom turut mencatat rekor jumlah peserta rapat harian.

"Pada bulan Maret 2020 ini, kami menjangkau lebih dari 200 juta peserta rapat harian, baik gratis maupun berbayar," tulis Eric Yuan, Pendiri Zoom melalui laman resmi Zoom tahun lalu. Pada April 2020, jumlah peserta rapat harian menjadi lebih dari 300 juta.

2. Google Meet

Pada saat awal pandemi, Google Meet dilaporkan kebanjiran unduhan. Sebagaimana dilaporkan firma riset AppBrain, pada awal Maret 2020, Google Meet telah diunduh sekitar lima juta kali.

Jumlah ini kemudian meningkat menjadi 10 juta unduhan dalam kurun waktu 20 hari setelahnya. Lalu jumlah unduhan tembus 50 juta kali pada Mei 2020.

Peningkatan jumlah unduhan ini didorong oleh pengguna yang berbondong-bondong mengunduh Meet pasca digratiskannya platform telekonferensi tersebut.

Sebelumnya, pengguna yang ingin membuat ruangan rapat virtual di Meet memang harus membayar untuk berlangganan layanan G Suite.

Baca juga: Google Meet Bisa Ganti Background Video Call, Begini Caranya

Firma riset aplikasi lainnya, Apptopia, mencatat sepanjang tahun 2020, jumlah unduhan aplikasi konferensi video milik Google itu tembus hingga 254 juta kali.

Dengan totoal unduhan tersebut, Google Meet menempati peringkat kesembilan sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh pada 2020 versi Apptopia.

Aplikasi Google Meet jadi aplikasi paling populer nomor sembilan di dunia.Apptopia Aplikasi Google Meet jadi aplikasi paling populer nomor sembilan di dunia.

3. Google Classroom

Pada pertengahan April, 191 negara mengumumkan akan menutup sekolah dan universitas untuk menekan angka penularan Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com