Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Rayakan Hari Perempuan Sedunia dengan Video

Kompas.com - 08/03/2021, 07:16 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat membuka laman utama Google hari ini, Anda akan disuguhkan doodle logo yang berbeda. Dua telapak tangan saling menggenggam menyerupai bentuk huruf "O" kedua kata "Google" dengan latar belakang tangan-tangan lain yang terangkat ke atas.

Doodle Google tersebut dibuat khusus untuk merayakan Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day, yang jatuh setiap tanggal 8 Maret. Dalam doodle tersebut, ada sebuah video yang bisa diputar.

Video Hari Perempuan Sedunia Google tersebut menampilkan ilustrasi para perempuan yang mencetak sejarah di dunia, seperti perempuan pertama yang mencapai puncak Gunung Everest dan astronot perempuan pertama di dunia.

Baca juga: Iklan Google Akan Berhenti Mengintip Riwayat Browsing Pengguna

Para perempuan yang menjadi pionir, sekaligus menantang status quo dan pembuka jalan bagi perempuan lain untuk bisa menyenyam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni, dan masih banyak lainnya.

Adapun thumbnail video Hari Perempuan Sedunia yang dipasang, menurut Google merepresentasikan sebuah penghormatan kepada para pahlawan perempuan yang mencetak sejarah.

Di mana tangan yang mengudara, telah membuka pintu bagi wanita lain untuk beberapa generasi setelahnya.

"Doodle hari ini merayakan para wanita di seluruh dunia yang mampu mengalahkan tantangan di masa mereka untuk menciptakan warisan abadi," tulis Google, dirangkum KompasTekno dari laman Doodle Google.

Tema Hari Perempuan Sedunia 2021

Pada Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day 2021 ini, tema yang diusung adalah "Choose to Challenge" (memilih untuk menantang).

Baca juga: Berkenalan dengan Tukang Gambar Google Doodle

Menurut lama International Women's Day, tema tersebut mengusung semangat untuk mengajak seluruh perempuan di dunia berani memilih tantangan dan menyerukan bias serta ketidaksetaraan gender.

Perempuan, bisa memilih untuk meraih dan perayakan capaian perempuan. Sebab dari tantangan, akan muncul perubahan.

Sejarah International Women's Day

Perjuangan para perempuan di dunia untuk menyuarakan haknya dimulai sejak tahun 1908.
Sebanyak 15.000 wanita berunjuk rasa di New York City, Amerika Serikat. Mereka menuntut beberapa hak, seperti pemotongan jam kerja, gaji yang sepadan, dan hak ikut pemilu.

Sesuai deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama diperingati tanggal 28 Februari 1909 di AS. Pada tahun 1910, giliran konferensi Buruh Wanita Internasional yang melakukan demonstrasi di Kopenhegen, Denmark.

Baca juga: Kasus Kekerasan pada Perempuan via Internet Naik 3 Kali Lipat Selama Pandemi

Seorang perempuan bernama Clara Zetkin, memimpin "Kantor Prempuan" untuk partai Sosial Demokrat di Jerman. Clara mengusulkan adanya hari peremuan sedunia atau International Women's Day untuk menyuarakan tuntutan bersama para perempuan di seluruh dunia.

Hari perempuan sedunia pertama akhirnya dirayakan pada 19 Maret 1922 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss, sesuai kesepakatan di Kopenhegen.

Namun, sebuah kejadian tragis terjadi Amerika Serikat pada tanggal 25 Maret 1911. Sebuah kebakaran merenggut ratusan pekerja wanita.

Kejadian ini lantas menarik perhatian tentang kondisi pekerja dan undang-undang ketenaga-kerjaan di Amerika Serikat, yang menjadi fokus diskusi ulang hari perempuan internasional berikutnya.

Setelah melalui beberapa perundingan ulang, akhirnya hari perempuan sedunia atau International Women's Day, ditetapkan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com