Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Sepakati Syarat Merger dengan Gojek, Ini Respons Tokopedia

Kompas.com - 10/03/2021, 07:16 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Isu merger dua startup unicorn Indonesia, Tokopedia dan Gojek semakin berhembus kencang.

Kabarnya, dua perusahaan tersebut telah menandatangani klausul kesepakatan Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) yang dibutuhkan sebelum merger, sebagaimana diberitakan Deal Street Asia dari D-Insights.

Gabungan dua entitas ini diperkirakan akan menghasilkan valuasi sebesar 35-40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 504 triliun (kurs Rp 14.300).

Baca juga: Gojek, Tokopedia dkk Dirayu agar Melantai di Bursa Saham Indonesia

Jika prediksi itu benar, maka entitas gabungan Gojek dan Tokopedia akan menjadi perusahaan paling bernilai ketiga di Indonesia, setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), berdasarkan nilai kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia.

Masih dari laporan yang sama, Gojek disebut memegang 60 persen saham entitas gabungan, sementara Tokopedia memegang 40 persen sisanya.

Menanggapi kabar ini, pihak Tokopedia mengatakan bahwa kabar yang beredar di pasar tidak akurat dan murni spekulasi.

“Berita tersebut tidak benar dan maaf kami tidak berkomentar atas spekulasi pasar,” kata perwakilan Tokopedia, melansir Kontan.co.id.

Valuasi besar

Dua startup unicorn ini memiliki masing-masing nilai valuasi yang cukup besar. Gojek memiliki nilai valuasi sebesar 10,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 151 triliun) , sementara Tokopedia mengantongi 7,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 108 triliun).

Baca juga: Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Ternyata Isinya Flash Disk

Keduanya memiliki beberapa pemegang saham yang sama, seperti Google, Temasek Holdings, dan Sequoia Capital India. Apabila kesepakatan merger benar terjadi, makan aksi korporasi tersebut akan menjadi transaksi terbesar di industri teknologi Indonesia.

Selain isu merger, kedua perusahaan juga santer dikabarkan akan melantai di bursa saham.
Tokopedia disebut teah menunjuk bank investasi Morgan Stanley dan Citigroup untuk memuluskan rencana initial public offering (IPO).

Tokopedia akan menggunakan bantuan perusahaan SPACs (special purpose acquisition companies).

Perusahaan SPACs sering disebut sebagai blank check company, yang memiliki misi mengumpulkan pendanaan, lalu mengakuisisi perusahaan privat untuk membantu mereka menjadi perusahaan publik.

Baca juga: Bagaimana Nasib Ovo jika Tokopedia Merger dengan Gojek?

Di sisi lain, Gojek juga disebut-sebut ingin menjadi perusahaan publik. Sebelum isu merger dengan Tokopedia, Gojek lebih dulu diisukan akan merger dengan pesaingnya, Grab.

Namun, kabarnya kedua perusahaan ride hailing itu tidak menemukan titik kesepakatan. Jika merger dengan Tokopedia terwujud, hal tersebut akan menjadi pintu Gojek untuk membuka dan mempercepat rencana menjadi perusahaan publik.

Sementara untuk Tokopedia, merger dengan Gojek diperkirakan akan membuat nilai valuasi di kapitalisasi pasar ikut terdongkrak.

Hal tersebut bisa menjadi kekuatan Tokopedia untuk bisa lebih bersaing dengan Shopee, e-commerce asal Singapuran yang dibekingi perusahaan raksasan Sea Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com