Pada 12 Desember 1980 atau empat tahun setelah dirintis di garasi rumah, perusahaan itu melantai di bursa Amerika Serikat di bawah nama AAPL dengan 4,6 juta lembar saham perdana yang ditawarkan seharga 22 dollar AS per lembar.
Setelah Apple I, II, dan III yang hanya berbasis teks, Apple memperkenalkan Lisa, komputer pertama dengan tampilan antarmuka grafis (GUI) yang juga dibekali dengan mouse, pada 1983.
Komputer ini ditenagai prosesor Motorola 68000, RAM 1 MB, dua floppy drive, sistem operasi (OS) LisaOS, dan monitor 12 inci terintegrasi. Sebutan "Lisa" diambil dari nama anak pertama Jobs, sekaligus merupakan singkatan dari "Local Integrated Software Architecture".
Setahun setelahnya (1984), Apple meluncurkan komputer lainnya, Macintosh yang dibekali dengan RAM 128 KB dan monitor 9 inci. Nama "Macintosh" diambil dari kultivar buah apel McIntosh kesukaan pimpinan proyek komputer itu, Jeff Raskin.
Awalnya Raskin hendak menamai komputer baru Apple sebagai McIntosh, tapi nama tersebut sudah lebih dulu dipakai oleh perusahaan lain sehingga ejaannya kemudian diubah menjadi Macintosh. Belakangan, sebutan komputer Apple dipersingkat menjadi hanya "Mac" saja.
Macintosh sekaligus menandai debut sistem operasi System 1 (versi awal MacOS). Banderol Macintosh yang sebesar 2.500 dollar AS ketika itu jauh lebih rendah dibanding Lisa yang dihargai hampir 10.000 dollar AS.
Baca juga: Cerita di Balik Lisa, Komputer Apple yang Dirilis 38 Tahun Lalu
Meski sebenarnya lebih canggih, karena selisih harganya sangat jauh, Lisa pun kalah bersaing dengan saudaranya sendiri, Macintosh.
Apple menghentikan produksi Lisa pada 1986. Konon, ada sekitar 2.700 komputer Lisa yang dikubur di sebuah tempat pembuangan akhir di wilayah Logan, Utah, AS karena tak laku.
Macintosh sendiri tak begitu sukses di pasaran karena dipandang terlalu pelan sehingga diolok-olok sebagai "mainan". Produk ini menumpuk di gudang dan membuat Apple merugi.
CEO Apple ketika itu, John Sculley, bertengkar dengan Jobs seputar permasalahan Macintosh. Ujung-ujungnya, Jobs dipecat dari Apple pada 1985. Dia kemudian mendirikan perusahaan komputer baru bernama NeXT.
Adapun Wozniak juga frustrasi dengan keadaan yang dihadapi di lingkungan interal Apple dan memutuskan untuk hengkang di tahun yang sama dengan keluarnya Jobs.
Seiring berjalannya waktu, posisi CEO Apple berganti ke tangan Michael Spindler pada 1993 dan Gil Amelio pada 1996.
Dari Sculley hingga Amelio, Apple banyak meluncurkan produk komputer dan berbagai gadget, seperti Apple QuickTake (kamera), Apple PowerCD (pemutar audio), Apple Bandai Pippin (konsol game), dan lain sebagainya.
Baca juga: Mantan CEO Apple Bikin Ponsel Android
Apple juga memperbarui OS bikinan mereka sendiri, System, di era 1990-an. Namun, berbagai produk hardware dan software ini tak bisa menyuburkan bisnis Apple.
Steve Jobs kembali ke Apple pada 1996. Dia mendapati perusahaan carut marut sehingga nyaris gulung tikar pada 1997. Jobs kemudian menelepon Bill Gates, sahabat sekaligus pesaingnya yang mengepalai Microsoft.
20 years ago this week, Steve Jobs was on the cover of @TIME, thanking @BillGates for "saving Apple." pic.twitter.com/AhUnLnOZ8t
— Codecademy (@Codecademy) August 24, 2017
Gates setuju menanam modal sebesar 150 juta dollar AS di Apple sehingga meyelamatkannya dari kebangkrutan. Padahal, Microsoft ketika itu jauh lebih besar dibanding Apple yang sedang kepayahan.
Baca juga: Profil Bill Gates, Pendiri Microsoft yang Putus Kuliah demi Kejar Mimpi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.