Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Axiata Tak Lagi Kerja Sama dengan MRT Jakarta, Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 10/03/2021, 18:05 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelanggan operator seluler XL Axiata mengeluhkan sinyal seluler di ponselnya yang mendadak hilang, ketika melewati jalur bawah tanah saat menggunakan moda transportasi MRT Jakarta.

Usut punya usut, XL ternyata tak bekerja sama lagi dengan pihak MRT Jakarta untuk penyediaan layanan di jalur bawah tanah.

Hal ini disampaikan oleh Plt. Corporate Secretary Division Head PT MRT Ahmad Pratomo. Ia mengatakan bahwa XL telah mengakhiri kerja sama dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) sebagai mitra MRT untuk menggelar jaringan telekomunikasi.

"Bukan berakhir dari sisi waktu, namun, XL pada prinsipnya menarik diri dari kerja sama," kata Ahmad kepada KompasTekno, Rabu (10/3/2021).

Ahmad tidak mengungkap apa alasan XL menarik diri dari kerja sama tersebut. Namun, menurut Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi, langkah XL ini kemungkinan dilatarbelakangi oleh urusan finansial. 

"Kemungkinannya bisa karena kesulitan keuangan, atau sedang menanggung beban operasional yang tinggi atau lainnya," tutur Ridwan kepada KompasTekno dalam pesan singkat WhatsApp, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Sinyal XL Axiata Dikeluhkan Hilang di Jalur Bawah Tanah MRT Jakarta

Masalah seputar keuangan ini, lanjut Ridwan, terbilang wajar untuk operator seluler. Sebab, perusahaan semacam itu sejatinya memiliki beban pengeluaran operasional lainnya terkait penyediaan jaringan dan layanan di berbagai wilayah.

"Secara keseluruhan, pengeluaran operator untuk sewa lokasi dan retribusi tower untuk skala nasional sudah terlalu besar," ungkap Ridwan.

Ridwan menambahkan saat ini tren jangkauan BTS semakin lama semakin kecil, seiring dengan naiknya trafik. Hal itu pun turut menambah pengeluaran operator untuk BTS.

"Sehingga, jarak antar BTS diperpendek dan jumlahnya (otomatis) melonjak," imbuh Ridwan.

Harga sewa terlalu mahal?

Ilustrasi : Penumpang duduk di kereta MRT tujuan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi : Penumpang duduk di kereta MRT tujuan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020).
Berbicara soal finansial, belum diketahui secara pasti berapa sebenarnya biaya yang harus dibayarkan oleh para operator seluler, termasuk XL, untuk menggelar jaringan di jalur bawah tanah MRT.

Namun, dilansir KompasTekno dari Kontan, TBIG menawarkan harga sewa perangkat pasif berkapasitas 600 Mbps sebesar Rp 3,5 miliar hingga Rp 4 miliar per operator per tahun. Ini berlaku selama dua tahun pertama di enam stasiun bawah tanah MRT.

Lantas, apakah harga ini tergolong mahal?

"Kalau Rp 3,5 miliar untuk bisnis menurut saya sih tidak mahal. (Soalnya) saya pernah bantu institusi penegak hukum di Jakarta yang memasang antena di salah satu gedung di Jl. Sudirman. Harga sewanya itu sekitar Rp 2 miliar/tahun," jelas Ridwan.

Baca juga: Sinyal XL Axiata Hilang di Jalur Bawah Tanah MRT Jakarta, Ini Penyebabnya

Ridwan sendiri mengaku belum bisa bicara banyak terkait mahal atau murahnya biaya sewa sewa tersebut. Sebab, ia belum memiliki referensi terkait patokan harga tersebut.

Ridwan mengatakan, apabila XL benar-benar mundur karena masalah finansial, pemerintah dinilai perlu untuk menurunkan biaya sewa untuk menggelar jaringan di jalur bawah MRT, mengingat moda transporatsi ini merupakan fasilitas publik.

"Ada baiknya pemerintah pusat mengatur agar (biaya sewa) bisa lebih murah, sejalan dengan aturan penggunaan fasilitas publik di PP Postelsiar (Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran)," pungkas Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com