KOMPAS.com - Pada akhir masa pemerintahannya, Presiden AS Donald Trump memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam (blacklist) perusahaan yang dilarang untuk mendapatkan investasi/dimiliki oleh investor asal AS.
Trump, melalui Departemen Pertahanan AS, menganggap Xiaomi sebagai "perusahaan militer milik komunis China" alias CCMC. Adapun larangan ini bakal efektif pada 15 Maret mendatang.
Beberapa hari sebelum larangan tersebut efektif, Xiaomi kini tampaknya bisa bernafas lega. Sebab, pengadilan federal AS baru saja menunda pelarangan tersebut lantaran pembuat ponsel seri Redmi ini untuk sementara dianggap "tidak berbahaya".
"Keamanan nasional AS sejatinya merupakan hal yang terpenting bagi negara dan harus diprioritaskan ketika ada 'sesuatu yang mengancam'," ujar hakim federal AS dalam Memorandum Opinion yang dirilis Jumat (12/3/2021) waktu setempat AS.
"Meski demikian, pengadilan bersikap skeptis dan ragu jika ada ancaman keamanan nasional yang melibatkan (Xiaomi) di sini," imbuh hakim federal AS.
Tidak disebutkan sampai kapan penundaan ini bakal berlangsung. Yang jelas, mendengar keputusan pengadilan sementara (preliminary junction) yang langsung berlaku ini, Xiaomi turut senang dan angkat bicara.
Baca juga: Perhatikan Hal Ini jika Ingin Membeli Ponsel Xiaomi dari China
Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan bahwa langkah menjebloskan Xiaomi ke daftar hitam merupakan keputusan yang dilakukan sepihak tanpa alasan pendukung yang jelas.
"Kami percaya bahwa dimasukkannya Xiaomi sebagai salah satu perusahaan yang tergolong CCMC adalah keputusan yang sewenang-wenang dan bahkan para hakim federal AS setuju dengan itu," ujar Xiaomi, dikutip KompasTekno dari EqualOcean, Senin (15/3/2021).
Xiaomi juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menghilangkan label CCMC agar mereka benar-benar bebas dari tuduhan yang disebut bisa sangat merugikan perusahaan rintisan Lei Jun ini.
"Kami akan terus berusaha untuk meminta pengadilan mengeluarkan putusan akhir bahwa tuduhan CCMC atas Xiaomi benar-benar salah," imbuh Xiaomi.
Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi Asal China yang Didepak Donald Trump
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.