Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu NFT, Aset Kripto yang Tengah Naik Daun

Kompas.com - Diperbarui 09/12/2021, 07:27 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber BBC,The Verge

KOMPAS.com - Berbeda dengan dunia nyata, di ruang maya, apapun bisa diduplikasi. Misalnya gambar, lagu, karya seni, lelucon (meme), atau konten lain dalam bentuk apapun yang diunggah di internet.

Hal inilah yang membuat seolah tidak ada batasan antara karya asli dan hasil duplikasi di internet. Namun, dengan adanya NFT atau Non-Fungible Token, sebuah karya digital bisa dipastikan keasliannya meski duplikatnya banyak beredar di dunia maya.

NFT adalah sebuah teknologi kripto semacam sertifikat digital yang menyatakan pihak yang memiliki foto, video, atau bentuk virtual lainnya.

Aset-aset dengan NFT akan tercatat dalam blockchain, semacam “buku besar” digital yang mirip dengan jaringan (network) yang mendukung Ethereum, Bitcoin, dan mata aset kripto lainnya.

Ketika NFT sudah dienkripsi di blockchain pada suatu hal, maka hal tersebut tak lagi bisa direplikasi atau diduplikasi.

Contohnya adalah kicauan pertama CEO Twitter Jack Dorsey yang dijual dengan harga mencapai 2,5 juta dollar AS atau setara Rp 35 milar. 

Baca juga: Tweet Pertama CEO Twitter Jack Dorsey Dijual

Twit tersebut dijual sebagai Non-Fungible Token. Suatu NFT (karya digital) yang dijual, bakal memiliki nomor kode dan metadata unik yang tidak bisa direplikasi dan tentunya berbeda dari aset NFT lainnya.

Kode unik tersebut juga bisa melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir untuk karya atau barang yang sifatnya bisa dikoleksi (collectible).

Setiap NFT akan berlaku sebagai item koleksi yang tidak dapat diduplikasi sehingga menjadikannya langka. Artinya, NFT ibarat sebuah sertifikat keaslian untuk aset virtual.

Dengan demikian, seseorang yang memiliki sebuah NFT akan memiliki sesuatu yang berharga di dunia digital, sama seperti mereka memiliki sebuah aset atau barang berharga di dunia nyata.

Berbagai karya yang dijadikan NFT sendiri, misalnya gambar atau video, biasanya bisa disimpan dan dilihat oleh banyak orang.

Namun, hanya ada satu orang yang memiliki versi aslinya yang dilengkapi dengan sertifikat kepemilikan digital yang tersimpan di dalam blockchain.

NFT sendiri digunakan pertama kali pada sebuah game blockchain bernama CryptoKitties pada Oktober 2017 lalu. Dalam game tersebut, pengguna bisa mengadopsi atau memelihara seekor kucing virtual.

Layaknya memiliki binatang peliharaan di dunia fisik, seekor kucing digital bakal memiliki identitas (token) unik untuk menunjukkan bahwa kucing tersebut dimiliki sepenuhnya oleh seorang pengguna.

Tidak memiliki nilai tukar

Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency. PEXELS/WORLDSPECTRUM Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency.
Karena satu NFT memiliki keunikan tersendiri dan dijual dengan harga yang berbeda, nilai sebuah aset NFT tidak bisa disamakan atau ditukarkan dengan aset NFT dan aset kripto lainnya.

Aset semacam ini biasa disebut non-fungible (tidak bisa ditukarkan), berbeda dengan aset lainnya, seperti mata uang dollar AS, Ethereum, atau Bitcoin yang bersifat fungible.

Misalnya begini, apabila sebuah mobil A dihargai Rp 500 juta, maka harga mobil tersebut bakal setara dengan 34.700 dolar AS (1 dolar AS = Rp 14.300) atau 18,34 Ethereum (1 Ethereum = Rp 27 juta).

Sementara itu, nilai 1 aset NFT yang dibeli dengan harga Rp 500 juta tidak bisa disamakan dengan sebuah mobil dengan harga yang sama, uang senilai 34.700 dolar AS atau koin sebanyak 18,34 Ethereum tadi.

Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa NFT merupakan aset digital yang bisa dimiliki secara eksklusif oleh seseorang dengan nilai yang bervariasi tergantung orang yang menjualnya.

Baca juga: Apa Itu Dogecoin, Mata Uang Kripto Lelucon yang Dipromosikan Elon Musk

Inilah yang membuat sebuah aset NFT biasanya dilego atau berpindah kepemilikan melalui mekanisme lelang di berbagai platform online, seperti NiftyGateway, Valuables, Foundation, Christie's, dan lain sebagainya.

NFT tengah naik daun

Tweet pertama Jack Dorsey di jual sebagai NFT di situs Valuables by Cent.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Tweet pertama Jack Dorsey di jual sebagai NFT di situs Valuables by Cent.

Menjual aset NFT dengan cara dilelang belakangan tengah naik daun. Sebab, mekanisme lelang ini dinilai sebagai cara yang tepat untuk menjual karya digital dengan NFT.

Salah satunya adalah seniman digital Mike Winkelmann, atau yang biasa dikenal dengan "Beeple", yang berhasil menjual kolase dari seluruh karyanya yang pernah dibuat senilai 69 juta dolar AS (sekitar Rp 993 miliar).

Lalu, ada twit pertama dari pendiri Twitter, Jack Dorsey yang kini masih dilelang di platform Valuables. Penawaran terakhir berasal dari akun @sinaEstavi yang berani membeli twit tersebut dengan harga 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 35 miliar.

Selain Dorsey, istri Elon Musk sekaligus musisi Grimes juga diketahui telah menjual karyanya melalui NFT seharga 5,8 juta dollar AS (sekitar Rp 82,9 miliar).

Ada pula berbagai meme yang dijadikan aset NFT oleh para penciptanya. Salah satunya adalah meme "Nyan Cat" yang dijual dengan harga 300 Ethereum atau setara dengan 8,1 miliar.

Meme populer lainnya, yaitu "Bad Luck Brian" juga ikutan dijual dengan harga 20 koin Ethereum atau sekitar Rp 545 juta.

Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Uang Kripto untuk Danai Program Senjata Nuklir

Hanya itu? Masih banyak NFT lainnya yang ternyata dijual dengan harga yang bervariasi di internet.

Di antaranya karya lain dari Beeple (berupa video berdurasi 50 detik) yang dijual dengan harga 6,6 juta dolar AS atau setara dengan Rp 94,9 miliar.

Tak ketinggalan ada Logan Paul yang menjual salah satu videonya dengan harga 20.000 dolar AS atau sekitar Rp 287 juta, dan masih banyak lagi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TheVerge.

Baca juga: Apa itu NFT Gaming, Main Game yang Dibayar Uang Kripto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com