Usut punya usut, charger iPhone tersebut ternyata merupakan produk palsu alias "KW" yang dibeli rekannya melalui kanal tidak resmi di Instagram.
Saat charger tersebut meledak, rekan Stroppa itu langsung mencoba menghubungi penjual tersebut, namun, tidak mendapatkan respon.
Rekan Stroppa diketahui membeli charger iPhone di sebuah toko online di Instagram yang mengklaim menjual "produk Apple asli" dengan harga 25 persen lebih murah dari harga aslinya.
Dari penelitian yang dilakukan, Stroppa dan Ghost Data menemukan ada sejumlah pabrik dan vendor ilegal China yang menjual aksesori Apple palsu di Instagram.
Aksesori imitasi yang dipasarkan adalah AirPods, kabel lightning, baterai iPhone, dan adaptor daya USB.
Barang KW ini dijual dengan harga hingga 10 kali lipat lebih murah. Misalnya seperti aksesori AirPods Pro imitasi yang dijual seharga 25 dollar AS atau sekitar Rp 361.000. Padahal, harga aslinya mencapai 249 dollar AS (sekitar Rp 3,59 juta).
Ada pula charger MagSafe Apple yang seharusnya dijual seharga 38 dollar AS (sekitar Rp 548.000), produk tiruannya hanya dijual murah dengan banderol tak lebih dari Rp 75.000 di toko online ilegal tersebut.
Hasil tersebut didapatkan setelah Stroppa dan Ghost Data mengamati 163 penjual aksesori Apple palsu di Instagram sejak tanggal 8 Februari hingga 8 Maret 2021.
Akun-akun Instagram yang menjajakan aksesori palsu Apple ini dilaporkan telah mengunggah 50.000 posting penjualan sepanjang tahun 2020 dan mengumpulkan sekitar 600.000 likes dan komentar.
Bahkan, penelitian Stroppa dan Ghost Data juga mengungkapkan bahwa salah satu pedagang aksesori imitasi tersebut berhasil meraup 140.000 dollar AS (sekitar Rp 2 miliar) dari penjualan online hanya dalam satu hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.