Dibandingkan pendahulunya, perangkat ini lebih menyerupai komputer modern karena telah dilengkapi dengan papan keyboard dan casing yang melindungi seluruh bodi.
Apple I sukses membikin perusahaan pembuatnya mendulang pendapatan. Nilai penjualannya di tahun pertama saja mencapai 2,7 juta dollar AS. Tiga tahun kemudian, angkanya tumbuh berkali-kali lipat menjadi 200 juta dollar AS
Apple, si pabrikan komputer baru ketika itu, pun meroket dalam waktu singkat dan dikenal sebagai salah satu perusahaan yang pertumbuhannya paling fenomenal dalam sejarah AS.
Nama Apple juga tercantum di dalam daftar 500 perusahaan AS terbesar versi majalah Fortune.
Memasuki tahun 1980, perkembangan era komputer pribadi semakin menjamur. Karena semakin banyaknya pesaing yang bermunculan, Apple Computer Company bekerja semakin keras untuk tetap memimpin tren komputer pribadi.
Apple Computer Company lalu meluncurkan Apple III, meski kesuksesannya tidak sebanding dengan pendahulunya. Karena mengalami masalah dari segi teknis dan pemasaran, perangkat tersebut kemudian ditarik untuk kembali dikerjakan ulang.
Barulah pada tahun 1983, Apple Computer Company pertama kali memperkenalkan Lisa yang cukup menggebrak dengan tampilan antarmuka grafis (GUI) dan mouse.
Baca juga: Apple Punya Tim Khusus Berantas Produk Palsu di Medsos
Sayangnya, Lisa tidak sanggup menghasilkan banyak untung karena dianggap lebih mahal dari pesaingnya, yakni International Business Machines (IBM).
Di tahun yang sama, Apple Computer Company diperkirakan kehilangan setengah dari pangsa pasarnya ke IBM. Pada tahun berikutnya, Jobs kemudian memperkenalkan perangkat baru yang lebih revolusioner, yakni Macintosh.
Gara-gara urusan Macintosh, Jobs terlibat pertengkaran dengan CEO Apple saat itu, John Sculley. Jobs akhirnya hengkang dari perusahaan yang didirikannya tersebut dan mendirikan perusahaan komputer baru bernama NeXT yang fokus pada segmen pendidikan dan bisnis.
Baca juga: Apple Hentikan Produksi Komputer iMac Pro
Meski sempat menerima sambutan positif, perangkat bikinan Next gagal di pasaran karena dianggap terlalu mahal dan memiliki keterbatasan seperti layar hitam-putih, tidak dapat dihubungkan ke perangkat lain, serta tidak bisa menjalankan aplikasi umum.
Menolak menyerah pada keadaan, Jobs mencoba kembali bangkit dengan mengakuisisi saham Pixar dari sutradara film George Lucas pada tahun 1986. Setelah dipegang Jobs, Pixar mulai berfokus pada animasi komputer.
Sembilan tahun kemudian, Pixar akhirnya resmi merilis film animasi berjudul Toy Story. Film feature length pertama yang sepenuhnya dibuat dengan animasi 3D ini berhasil meraih sukses besar.
Pixar kemudian mulai melanjutkan film selanjutnya dengan menggarap Toy Story 2 dan A Bug's Life. Keduanya didistribusikan oleh Disney dan Monsters, Inc.