Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Steve Jobs, Anak Imigran Muslim yang Mendirikan Apple

Kompas.com - 22/03/2021, 20:35 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Kembali ke Apple

Di tahun 1996, Apple membeli Next dengan mahar sebesar 400 juta dollar AS. Jobs kemudian kembali mengisi posisi di Apple sebagai konsultan paruh waktu hingga akhirnya diangkat menjadi CEO.

iMac original keluaran 1998, varian warna BlueberryApple iMac original keluaran 1998, varian warna Blueberry
Tahun 1997 menandaki kerja sama Apple dengan pesaing terbesarnya, Microsoft. Keduanya dianggap memiliki tujuan yang sama di bidang pemasaran dan teknologi.

Di tahun yang sama, Jobs mengumumkan Apple bakal menjual lamgsung komputer bikinannya ke pengguna menggunakan strategi pemasaran via internet dan telpon. Strategi tersebut terbukti sukses sehingga menghantarkan Jobs menjadi CEO sementara Apple.

Baca juga: MacBook Air M1 dan MacBook Pro M1 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya

Jobs kemudian mulai memperkenalkan iMac di tahun 1998 dengan harga yang relatif terjangkau. Selain murah, iMac banyak digandrungi karena mampu melakukan pemrosesan dalam kecepatan tinggi.

Pada akhir tahun 1999, Jobs lagi-lagi sukses mengangkat nama Apple dengan meluncurkan laptop pertamanya yang bernama iBook.

Memasuki tahun 2001, Jobs kembali melakukan gebrakan revolusioner dengan memperkenalkan iTunes, sebuah aplikasi pemutar musik yang mampu mengubah musik ke format digital MP3.

Steve Jobs saat memperkenalkan iPhone generasi pertama tahun 2007Apple Steve Jobs saat memperkenalkan iPhone generasi pertama tahun 2007
Masih di tahun yang sama, Apple mulai menjual pemutar musik MP3 portabel bernama iPod. Bermodalkan kedua "senjata" ini, Apple dengan cepat memimpin pasar.

Di tahun 2006, lebih dari satu miliar lagu dan video telah terjual di iTunes Store. Sebagai penghargaan atas pencapaian bisnis perusahaan, Jobs mengubah nama Apple Computer Company menjadi Apple Inc. pada 9 Januari 2007.

Baca juga: Jual iPhone Tanpa Charger, Apple Didenda Rp 27 Miliar

Ia kemudian  memperkenalkan iPhone, sebuah ponsel dengan layar sentuh di tahun 2007. iPhone hadir dengan berbagai kemampuan meliputi memutar MP3 dan video serta mengakses internet.

Wafat akibat kanker pankreas

Memasuki usianya yang ke-48, Jobs didiagnosa mengidap kanker pankreas yang cukup langka. Kendati demikian, ia menolak tawaran operasi dan mencoba pengobatan secara alternatif.

Satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 2004, Jobs akhirnya menyerah dan setuju untuk menjalani operasi rekonstruksi besar bernama operasi Whipple. Tujuannya mengangkat tumor yang bersarang di pankreas Jobs.

Setelah melewati proses pemulihan, Jobs kembali memimpin Apple. Pada tahun 2008, Jobs mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya kanker yang kembali tumbuh.

Pada 9 Januari 2009, Jobs berjanji akan kembali ke perusahaan meski harus dirawat selama beberapa hari ke depan. Satu pekan kemudian, ia memutuskan untuk cuti dari Apple selama enam bulan untuk memulihkan kondisi kesehatannya.

Pada Juni 2009, Wall Street Journal melaporkan bahwa Jobs telah menerima transplantasi hati pada April. Jobs kemudian menepati janjinya untuk kembali ke Apple sebelum akhir Juni.

Steve Jobs pendiri Apple.SHUTTERSTOCK Steve Jobs pendiri Apple.

Namun pada Agustus 2011, Jobs resmi hengkang dari perusahaan dan digantikan oleh Tim Cook. Dua bulan kemudian, Jobs dilaporkan meninggal dunia di kediamannya yang berlokasi di Palo Arto, California.

Sebelum sepenuhnya meninggalkan Apple, Jobs mewariskan kursi kepemimpinan perusahaan ke tangan Tim Cook, yang sudah bekerja untuk Apple selama 23 tahun.

Baca juga: Lewat Twitter, Bos Apple Kenang Steve Jobs yang Wafat 9 Tahun Lalu

Berbeda dengan Jobs yang kerap menciptakan inovasi baru untuk "membunuh" kreasi lamanya, Cook memutuskan untuk menciptakan pendamping untuk iPhone.

Terlepas dari semua inovasi yang dilahirkan Apple saat ini, Jobs masih tetap dikenang sebagai sosok pemimpin yang tak tergantikan Apple. Seperti yang diucapkan Cook lewat kicauannya pada Oktober 2020 lalu.

"Jiwa yang agung tak pernah mati. Dia menyatukan kita lagi dan lagi. Anda akan selalu bersama kami, Steve, kenangan Anda tertaut dan menginspirasi kami setap hari," tulis Cook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com