Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Covid-19, Ini Cerita Grab Indonesia Beradaptasi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 23/03/2021, 10:14 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Maret 2021 ini menandai satu tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Selama satu tahun ini, seluruh sendi-sendi kehidupan, termasuk bisnis, harus beradaptasi sedemikian rupa agar bisa tetap eksis di masa pandemi.

Perusahaan transportasi online Grab termasuk yang turut terdampak. Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi tak memungkiri bahwa bisnis Grab Indonesia ikut terdampak langsung oleh pandemi Covid-19.

Sebagai salah satu pemain di industri ride-hailing, bisnis transportasi Grab Indonesia pun tak luput mengalami penurunan performa selama pandemi ini.

"Bisnis kami terdampak langsung, terutama pada saat wilayah menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Bisnis transportasi tentunya mengalami penurunan," ungkap Neneng.

Baca juga: Grab Mem-PHK 360 Karyawan, Termasuk di Indonesia

Kendati demikian, menurut Neneng, bisnis pengantaran Grab (makanan, parsel, dan kebutuhan sehari-hari) justru mengalami perkembangan yang signifikan pada 2020. Neneng mengklaim layanan tersebut mewakili 50 persen dari seluruh bisnis Grab Indonesia.

Neneng bersyukur bahwa Grab Indonesia telah berekspansi ke bisnis pengantaran, di luar layanan transportasi, sejak 2018 silam. Dengan ekspansi ini, Neneng menilai perusahaan menjadi lebih kuat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Saya senang Grab memutuskan untuk berinvestasi di bidang ini (pengantaran) lebih awal karena itulah yang membuat kami tangguh dalam menghadapi pandemi," kata Neneng kepada KompasTekno melalui surat elektronik.

Selama pandemi ini, Grab Indonesia telah meluncurkan berbagai program, mengembangkan teknologi baru, serta menetapkan prioritas baru untuk terus beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Jaga keamanan mitra dan pelanggan

Neneng mengungkapkan bahwa mitra pengemudi dan pelanggan merupakan prioritas utama Grab Indonesia ketika melakukan adaptasi bisnis di tengah pandemi.

Ketika sejumlah wilayah mulai melakukan lockdown dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Grab mengambil beberapa inisiatif keamanan dan kebersihan, agar mitra pengemudi bisa tetap bekerja dan pelanggan pun tetap bisa menggunakan layanan transportasi Grab untuk berpergian.

Baca juga: Gojek dan Grab Boleh Angkut Penumpang Selama PSBB di Jakarta

Neneng menyebutkan, salah satu inisiatif yang diluncurkan ialah GrabProtect, sebuah standar kesehatan dan kebersihan yang harus ditaati mitra pengemudi Grab dan pelanggan.

Ada empat poin yang menjadi poin utama GrabProtect. Pertama, dianjurkan untuk tidak memesan layanan transportasi Grab ketika sedang terinfeksi Covid-19 atau mengalami gejala Covid-19. Kedua, harus menggunakan masker.

Lalu pengguna disarankan untuk melakukan pembayaran secara digital untuk menghindari kontak. Terakhir dianjurkan untuk membersihkan tangan secara teratur.

"Langkah-langkah tambahan ini ada untuk memberi masyarakat Indonesia pilihan yang aman dan terpercaya untuk kebutuhan mobilitas mereka," kata Neneng.

Akibat pandemi ini, Neneng melanjutkan, Grab juga akhirnya merancang partisi plastik yang dapat dipakai oleh mitra pengemudi sehingga mereka dapat mematuhi protokol kesehatan dan diizinkan untuk terus melayani penumpang.

Armada luar biasa untuk kebutuhan kritis tenaga medis IndonesiaGrab Indonesia Armada luar biasa untuk kebutuhan kritis tenaga medis Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com