Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acer Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp 719 Miliar

Kompas.com - 23/03/2021, 17:03 WIB

KOMPAS.com - Produsen komputer Acer dikabarkan telah diserang suatu program berbahaya (malware) berjenis ransomware. Serangan ini diduga berasal dari kelompok peretas (hacker) bernama REvil. 

Kabarnya, grup peretas tersebut berhasil "menyandra" sejumlah dokumen penting perusahaan yang dimuat dalam suatu database, beberapa di antaranya merupakan data finansial perusahaan dan saldo rekening bank.

Konon, beragam data ini bisa dicuri dari sistem Acer karena ada celah keamanan yang menjangkit platform server surat elektronik (e-mail) Microsoft Exchange, beberapa waktu lalu.

Microsoft sendiri beberapa waktu lalu sempat menambal celah keamanan di Microsoft Exchange. Namun, tidak disebutkan apakah celah tersebut merupakan celah yang dipakai oleh REvil atau tidak.

Baca juga: Hacker China Retas 30.000 Organisasi AS lewat Celah Microsoft Exchange

Nah, agar data-data tersebut bisa diakses kembali, REvil meminta uang tebusan yang jumlahnya tidak main-main, yaitu mencapai 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 719 miliar (1 dolar AS = Rp 14.300).

Angka ini digadang-gadang merupakan uang tebusan terbesar dalam sejarah serangan siber berjenis ransomware di dunia.

Apabila uang yang diminta tidak dibayarkan, maka kelompok peretas ini bakal membocorkan berbagai data rahasia Acer yang dicuri tersebut. Adapun pembayaran mengandalkan sistem TOR yang dipercaya bisa menyembunyikan identitas sang penerima uang.

Acer angkat bicara

Mendengar kabar ini, Acer pun angkat bicara. Mereka mengaku tidak mengetahui bahwa perusahaan pembuat laptop gaming seri Nitro ini menjadi sasaran REvil.

Sebab, segala serangan siber yang tertuju pada Acer diklaim bisa ditangkal dengan sistem keamanan yang dibuat perusahaan tersebut.

"Acer selalu memantau seluruh sistem IT secara rutin dan sebagian besar serangan siber bisa ditangkal dengan baik oleh sistem keamanan kami," ujar Acer dalam keterangan resmi, sebagaimana dikutip KompasTekno dari BleepingComputer, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Menkominfo Sebut Indonesia Sudah Bebas Ransomware WannaCry

Terkait ransomware sendiri, Acer mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melaporkan serangan siber dari REvil tersebut ke beberapa pihak terkait.

"Perusahaan seperti kami selalu menjadi sasaran serangan siber. Kami telah melaporkan serangan ransomware ini ke para penegak hukum dan sejumlah lembaga perlindungan data di beberapa negara," imbuh Acer.

Pihak Acer juga menjelaskan bahwa mereka belum bisa memberikan informasi secara terperinci, begitu juga fakta terkait ransowmare ini. Sebab, kasus itu disebut sedang dalam proses investigasi oleh tim terkait.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com