Ia lantas mencoba untuk mengirimkan e-mail ke situs penipuan tadi, sekaligus mengirimkan twit ke akun palsu Musk, tentunya dengan harapan Bitcoin yang hilang bisa datang kembali.
Namun, upayanya tidak membuahkan hasil dan seiring berjalannya waktu, ia pun harus rela 10 Bitcoin miliknya raib begitu saja dalam beberapa menit.
Sebastian berharap para otoritas terkait bisa mencegah penipuan semacam ini berkeliaran di internet. Sebab, modus penipuan macam ini, menurut dia, bisa dilakukan dengan cara yang cukup mudah.
Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Uang Kripto untuk Danai Program Senjata Nuklir
Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi pemilik mata uang kripto tersebut ketika mereka hendak menukarkannya dengan mata uang lain. Proses identifikasi ini bisa dilakukan oleh sejumlah platform penukaran mata uang kripto.
Para platform ini juga disebut bisa melakukan proses identifikasi lebih lanjut apakah "dompet" yang dimiliki oleh orang yang ingin menukarkan mata uang kripto tersebut merupakan hasil curian atau bukan.
Terkait pencegahan, sejumlah perusahaan blockchain sendiri konon sudah menggaet sejumlah otoritas terkait untuk mencegah penipuan di industri kripto, seperti apa yang dialami oleh Sebastian. Namun hingga saat ini tampaknya belum ada solusi yang memuaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.