Genshin Impact Jadi Game Mobile Tercepat Meraih Pendapatan Rp 14 Triliun

KOMPAS.com - Sejak resmi diluncurkan pada 28 September 2020 lalu, Genshin Impact berhasil mendulang pendapatan mencapai 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,4 triliun). 

Bahkan menurut firma riset aplikasi Sensor Tower, Genshin Impact menjadi game mobile tercepat yang berhasil mendulang pendapatan dengan angka tersebut.

Genshin Impact meraih pendapatan 1 miliar dollar AS dalam waktu enam bulan. Rekor sebelumnya, dipegang oleh Pokemon GO yang membutuhkan waktu sembilan bulan.

Berdasarkan laporan Sensor Tower, game besutan Mihoyo ini diketahui meraup pendapatan 874 juta dollar (sekitar Rp 12,6 triliun) pada bulan kelima.

Setiap bulannya, Genshin Impact diperkirakan mengumpulkan pendapatan rata-rata sebesar 160 juta dollar AS (sekitar Rp 2,3 triliun). Pendapatan terbesar terjadi pada Oktober 2020 dengan total mencapai 223,7 juta dollar AS (sekitar Rp 3,2 triliun).

Baca juga: Update Genshin Impact Versi 1.4, Ada Banner Venti dan Kencan Virtual

Selama Maret 2021, Genshin Impact berhasil menduduki peringkat ketiga dalam daftar judul game dengan pendapatan terbesar di Google Play Store dan App Store, di belakang PUBG Mobile dan Honor of Kings.

Perlu diperhatikan bahwa angka ini dihitung berdasarkan pendapatan yang diraih dari toko aplikasi berbasis mobile saja. Artinya, Sensor Tower belum menghitung pendapatan yang bersumber dari pemain konsol seperti PlayStation 4 (PS4).

Sensor Tower Grafik total waktu yang dibutuhkan game mobile untuk meraih pendapatan di angka 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,4 triliun).

China pasar terbesar

Genshin Impact memang menjadi salah satu game yang digandrungi oleh pemain. Hal ini disebabkan karena Genshin Impact sudah mendukung cross-play.

Dengan demikian, pemain PC, Android, iOS, dan PS4 bisa bermain bersama-sama di satu arena asalkan masih dalam server yang sama.

Menurut Sensor Tower, China menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Genshin Impact dengan angka total mencapai 302 juta dollar AS (sekitar Rp 4,3 triliun). Angka tersebut merupakan 29,5 persen dari total pendapatan keseluruhan.

Di posisi nomor dua, Jepang ikut menjadi negara dengan kontribusi terbesar setelah ikut menyumbang 278,3 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun) atau sebanyak 27,2 persen.

Sementara itu, Amerika Serikat duduk di perangkat ketiga dengan total 189 juta dollar AS (sekitar Rp 2,7 triliun) atau 18,5 persen dari total penghasilan Genshin Impact secara global.

Apabila dihitung berdasarkan pendapatan yang diraih pada setiap toko aplikasi, App Store menyumbang total pendapatan terbesar yakni sebesar 60 persen (615 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,8 triliun).

Sementara itu, Google Play Store mencatat angka sebesar 40 persen atau sebanyak 409,4 juta dollar AS (sekitar Rp 5,9 triliun).

Pendapatan dari gacha

Kesuksesan yang diraih Genshin Impact didorong oleh tingginya jumlah pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) yang dilakukan oleh para pemain.

Hal ini disebabkan karena Genshin Impact merupakan salah satu game yang menawarkan fitur gacha.

Setiap bulannya, Mihoyo menghadirkan satu buah banner karakter bintang lima baru yang dilengkapi dengan desain dan skill yang menarik.

Oleh sebab itu, tak sedikit dari pemain yang rela menguras isi dompetnya untuk mendapatkan karakter yang mereka sukai.

Dihimpun KompasTekno dari Sensor Tower, Jumat (26/3/2021), setidaknya ada lima karakter yang paling diminati oleh pemain Genshin Impact. Adapun kelimanya terdiri dari Zhongli, Albedo, Ganyu, Xiao, dan Hu Tao.

Baca juga: Pemain Genshin Impact di Android, iOS, PC, dan PS4 Bisa Mabar, Begini Caranya

Sensor Tower Lima karakter dengan total pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) terbanyak di Genshin Impact

Pada saat itu, Mihoyo berhasil meraih pendapatan sebanyak 15,5 juta dollar AS (sekitar Rp 223,8 miliar). Sementara pendapatan tertinggi kedua disusul oleh banner Xiao dengan total pendapatan mencapai Xiao 15,1 juta dollar AS (sekitar Rp 218 miliar).

Tiga posisi terakhir masing-masing diisi oleh Ganyu (14,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 213,7 miliar), Hu Tao (12,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 186,3 miliar), dan Albedo (9,1 juta dollar AS sekitar Rp 131,4 miliar).