Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vendor China Ini Resmi Berhenti Jualan Ponsel

Kompas.com - 26/03/2021, 19:25 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Gizmochina

KOMPAS.com - Xiaomi mengambil alih bisnis hardware pabrikan ponsel Meitu pada 2019. Setelah itu, Meitu tetap memasarkan ponsel dengan mereknya sendiri, tapi pengembangan hardware dilakukan oleh Xiaomi seme

Kerja sama kedua pihak yang sama-sama berbasis di China ini sempat diproyeksikan berjalan selama 30 tahun, tapi ternyata kandas di tengah jalan. Meitu telah mengumumkan telah pecah kongsi dari Xiaomi.

Baca juga: Xiaomi Akuisisi Bisnis Ponsel Meitu

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh CEO Meitu, Wu Xinhong dalam sebuah acara konferensi tahunan. Ia mengungkapkan bahwa Meitu telah mengakhiri kemitraannya dengan Xiaomi dan telah mengambil kembali merek dagang dan lisensinya.

Ia juga menyatakan bahwa Meitu tidak lagi terlibat dalam pembuatan dan penjualan ponsel. Dengan kata lain, Meitu akan berhenti menjual ponsel dan keluar dari pasar smartphone secara permanen.

Semenjak bisnis hardware ponselnya diambil alih oleh Xiaomi, Meitu memang hanya terlibat dalam pengembangan software kamera dan aplikasi editing foto di dalamnya. Sedangkan Xiaomi bertanggung jawab dalam segi desain, R&D, serta penjualan ponsel Meitu.

Kemitraan antara Xiaomi dan Meitu ini sempat menelurkan ponsel bernama Xiaomi CC9 Meitu Edition yang dirilis pada 2019 silam.

Baca juga: Xiaomi Pamer Ponsel Meitu dengan Tiga Kamera yang Bisa Berputar

Sayangnya, setelah ponsel Xiaomi CC9 Meitu tidak ada perangkat lain yang diproduksi dari kolaborasi ini. Pandemi disebut-sebut menjadi alasan dari gagalnya pembuatan perangkat baru dari kolaborasi mereka.

Karenanya, Meitu mengumumkan penghentian kerja sama dan mengambil kembali semua lisensi dan merek dagangnya dari Xiaomi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizmoChina, Jumat (26/3/2021).

Sempat kontroversi

Meitu sejatinya memang bukan pemain besar dalam industri smartphone. Ponsel juga bukan menjadi inti bisnis utama dari produsen China ini.

Pada dasarnya, Meitu merupakan perusahaan perangkat lunak (software) yang berfokus membuat aplikasi selfie. Kemudian, Meitu mulai membuat ponsel sendiri dengan memanfaatkan software aplikasi selfie yang telah dikembangkannya.

Kepakaran Meitu di bidang selfie itu pula yang menjadi alasan Xiaomi mencaplok bisnis ponselnya pada 2018.

Contoh foto sebelum dan setelah memakai aplikasi Meituscreenshot Contoh foto sebelum dan setelah memakai aplikasi Meitu

Menurut ketentuan kerja sama kedua pihak, Xiaomi yang mendapat teknologi selfie akan membayarkan sebagian profit dari penjualan ponsel ke Meitu. Sementara, Meitu berharap Xiaomi bisa menjadi mitra strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan.

Baca juga: Aplikasinya Ambil Data Lebih Banyak, Ini Penjelasan Meitu

Aplikasi selfie Meitu sempat digemari sekaligus memantik kontroversi pada 2017 lalu karena dinilai meminta akses data terlalu banyak ke perangkat. Diduga hal itu dilakukan karena Meitu ingin menjual data pribadi pengguna aplikasinya ke pengiklan.

Di dunia ponsel sendiri, Meitu bukan pemain besar. Dalam kurun waktu lima tahun, pabrikan ini dilaporkan hanya berhasil menjual 3,5 juta smartphone di bawah mereknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmochina


Terkini Lainnya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com