Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusan Suez Macet, Harga Barang Elektronik Makin Mahal?

Kompas.com - 29/03/2021, 06:26 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Analis dari Marketwatch telah memperkirakan bahwa kondisi kelangkaan pasokan chipset akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2021 ini.

Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang membuat pabrikan chip mengurangi produksi atau bahkan menghentikan operasionalnya.

Kini, kelangkaan chipset di dunia juga diprediksi akan lebih parah dengan macetnya Terusan Suez. Kapal kontainer raksasa Ever Given masih membuat Terusan Suez macet hingga Senin (29/3/2021).

Baca juga: Terusan Suez Macet, Pantau Pergerakan Kapal dengan Aplikasi Ini

Kapal yang memiliki ukuran panjang 400 meter dan lebar 59 meter dengan bobot 200.000 ton itu tersangkut di kedua sisi kanal dan membuat aktivitas lalu lintas perdagangan internasional macet hingga kini.

Secara tidak langsung, hal ini turut berimbas pada kelangkaan pasokan chipset elektronik yang tersedia di pasaran.

Meski sebagian besar produsen chip kerap mengapalkan komponen chip bikinan mereka melalui jalur udara, namun ada beberapa komponen chip yang masih tetap dikirimkan lewat jalur laut.

Analis pasar dari firma riset Gartner, Alan Priestley menilai bahwa insiden yang terjadi di Terusan Suez lebih memengaruhi pada proses perakitan bahan baku chipset, bukan proses pengiriman chip yang sudah jadi.

Baca juga: Stok Chip Langka, Perangkat Xiaomi Bakal Naik Harga?

Sementara itu, Pengacara Kargo Laut, Ian Woods mengatakan bahwa keterlambatan ini turut berimbas pada harga chip dunia. Sebab semakin lama terjadinya penundaan, maka semakin tinggi pula harga produksi chip, yang nantinya juga bisa dibebankan ke konsumen.

Dengan meningkatnya biaya produksi chip, maka hal ini diprediksi bakal memengaruhi harga perangkat elektronik yang dijual di pasar, atau dengan kata lain harga produk elektronik akan semakin mahal.

Kenaikan harga chip ini turut dipengaruhi oleh besarnya biaya bahan bakar yang diperlukan, apabila kapal yang mengantar komponen chip, mencoba untuk beralih lewat rute lain.

"Terdapat komoditas kapal lain yang bernilai jutaan dollar, dan apabila tidak segera ditangani mereka akan mencoba mencari rute lain," ujar Wood dihimpun KompasTekno dari Apple Insider, Senin (29/3/2021).

"Ini berarti (pengiriman komponen chip) membutuhkan waktu yang lebih lama, lebih banyak bahan bakar, serta lebih banyak biaya yang akhirnya dibebankan ke konsumen," imbuh Wood.

Mengapa Terusan Suez Penting?

Terusan Suez menghubungkan antara Afrika dan Semenanjung Sinai di Mesir Utara.

Sejak diresmikan pada 1896, Terusan Suez telah beberapa kali mengalami pelebaran di dimodernisasi untuk menampung lebih banyak kapal.

Baca juga: Kelangkaan Chipset di Dunia Terus Berlangsung Tahun Ini

Terusan Suez bertanggung jawab atas 10 persen perdagangan maritim global. Sejak diresmikan, kanal ini mempersingkat pelayaran antara Asia dan Eropa.

Sebelum Terusan Suez ada, rute pelayaran dari Asia ke Eropa biasanya memutari Afrika. Ini memerlukan waktu yang sangat lama karena jaranya yang sangat panjang.

Namun sejak Terusan Suez ada, pelayaran dari Asia ke Eropa atau sebaliknya bisa terpangkas dan mempersingkat waktu pelayaran hingga dua pekan lebih cepat daripada harus memutari Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com