Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instagram, Media Sosial Pemicu "Cyberbullying" Tertinggi

Kompas.com - 29/03/2021, 07:16 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga donasi anti-bullying, Ditch The Label menobatkan Instagram sebagai media sosial yang paling sering digunakan untuk melakukan perundungan secara online atau cyberbullying.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 10.020 remaja asal Inggris dengan rentang usia 12 hingga 20 tahun, sebanyak 42 persen di antaranta mengaku pernah menjadi korban cyberbullying di Instagram.

Di bawahnya, Facebook dan Snapchat menyusul dengan persentase masing-masing sebesar 37 persen dan 31 persen.

Baca juga: Instagram Batasi Interaksi Pengguna Dewasa dengan Remaja di Bawah Umur

Sementara itu, WhatsApp (12 persen), YouTube (10 persen), dan Twitter (9 persen) menjadi tiga platform dengan kasus cyberbullying terendah.

Diagram persentase media sosial yang paling banyak menimbulkan kasus cyberbullyingBroadband Search Diagram persentase media sosial yang paling banyak menimbulkan kasus cyberbullying

Adapun istilah cyberbullying yang dimaksud mengacu pada unggahan yang mengandung unsur perundungan, termasuk komentar negatif dan menyebarkan postingan atau profil seseorang dengan maksud untuk mengolok-olok.

Cyberbullying sendiri seakan telah menjadi momok persoalan yang sering terjadi setiap tahunnya. Bahkan hingga tahun 2021, masih banyak kasus cyberbullying yang menimpa kalangan remaja.

Baca juga: Instagram Rilis 3 Fitur Baru Pencegah Bullying

Sebanyak 60 persen remaja mengaku pernah mengalami tindakan bullying dan 87 persen lainnya pernah mengalami perundungan secara online. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sebagian besar aktivitas telah beralih secara daring (online).

Lembaga riset Pew Research Center mencatat 95 persen remaja dilaporkan dapat mengakses koneksi internet setiap harinya, sementara 85 persen di antaranya memiliki akses bebas untuk menggunakan media sosial.

Penyebab dan dampak dari cyberbullying

Kasus cyberbullying yang terjadi di media sosial sejatinya disebabkan oleh banyak faktor. Namun, salah satu yang paling umum terjadi adalah menyangkut soal penampilan, dengan total presentase sebanyak 61 persen.

Adapun faktor-faktor lainnya mencakup prestasi akademic (25 persen), ras (17 persen), masalah gender (15 persen), status finansial (15 persen), agama (11 persen), dan 20 persen lainnya disebabkan oleh alasan-alasan tertentu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Broadbad Search, Minggu (28/3/2021).

Baca juga: 4 Cara Baru Facebook Tangkal Cyberbullying

Meski kebanyakan kasus cyberbullying umumnya menimpa kaum remaja, namun dampak yang dihasilkan terus berlanjut hingga korban mencapai usia dewasa.

Tak jarang, hal ini menimbulkan efek samping penyakit mental seperti depresi, social anxiety, hingga munculnya dorongan untuk bunuh diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com