Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Myanmar Perintahkan Operator Seluler Matikan Internet

Kompas.com - 02/04/2021, 07:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Situasi di Myanmar dilaporkan kian memanas sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.

Sekitar sepekan setelah kudeta, junta militer langsung memerintahkan operator seluler di Myanmar untuk memblokir sejumlah media sosial, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Messanger, dan Twitter.

Pemerintah militer Myanmar beralasan lima media sosial itu telah menjadi sarang informasi pemicu perpecahan dan kekerasan di negaranya.

Tak cukup memblokir media sosial, kini junta militer Myanmar memerintahkan operator seluler untuk menutup layanan internet.

Kabar ini diketahui dari salah satu sumber yang berkecimpung di industri telekomunikasi Myanmar.

Ia menyatakan dalam sebuah surat elektronik bahwa junta militer telah memerintahkan penyedia layanan internet di Myanmar untuk menutup layanan internet di negara tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.

Sumber tersebut juga mengabarkan bahwa pemblokiran akses ke internet ini akan terus berlanjut dan para penyedia layanan internet mau tidak mau harus menuruti perintah tersebut karena memiliki dasar hukum dalam Undang-Undang Telekomunikasi Myanmar.

Sayangnya, kali ini pemerintah militer Myanmar tak menyertakan alasan pemblokiran layanan internet di negara tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Ini Dia Video YouTube Ampun Bang Jago yang Jadi Saksi Detik-detik Kudeta di Myanmar

Situasi di Myanmar pasca-kudeta militer dilaporkan semakin memburuk. Sepanjang Maret, pasukan keamanan Myanmar dilaporkan menggerebek dan melepaskan tembakan ke sejumlah rumah sakit dan klinik swasta di Yangon.

Tak hanya itu, junta militer Myanmar juga menggelar serangan udara ke desa, dan memaksa penduduknya mengungsi di hutan.

Hingga Rabu (31/3/2021), Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan ada sekitar 2.729 orang telah ditangkap dan 536 orang telah terbunuh dalam demonstrasi gerakan anti-kudeta Myanmar.

Namun disebutkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, sebagaimana dihimpun dari AFP.

Baca juga: YouTube Hapus 5 Kanal Militer Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com