Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple dan Android Adu Banyak Sedot Data Pengguna, Juaranya?

Kompas.com - 02/04/2021, 09:09 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple selama ini sesumbar jika mereka sangat memprioritaskan data pribadi pengguna. Namun, baik perangkat berbasis Apple iOS dan Android sejatinya sama-sama menghimpun data pengguna.

Hanya saja banyaknya data yang dihimpun berbeda.

Menurut riset yang dilakukan Douglas Leith dari Universitas Trinity College of Dublin, Irlandia Google mengambil data 20 kali lebih banyak dari perangkat Android dibanding apa yang diambil Apple dari perangkat iOS.

Dalam riset ini, Leith menggunakan perangkat Google Pixel 2 yang menjalankan sistem operasi Android 10 dan iPhone 8 yang menjalankan sistem operasi iOS 13.6.1.

Leith menjelaskan bahwa kedua sistem operasi, yakni iOS dan Android, sama-sama mengirimkan data telemetri ke induknya, dalam hal ini Google dan Apple.

Telemetri sendiri merupakan teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan mengirimkan informasi ke pembuat sistem operasi.

Data tersebut tetap dikirim meskipun pengguna belum log-in ke perangkat maupun ketika pengguna telah melakukan setting di sistem operasi untuk tidak membagikan informasi apapun ke perusahaan.

Android dan iOS juga tetap mengirim data ke induk mereka ketika pengguna melakukan hal sederhana, seperti memasang kartu SIM atau browsing. Saat perangkat tidak dioperasikan, mereka tetap akan terhubung dengan server back-end rata-rata setiap 4,5 menit sekali.

Leith menemukan bahwa aplikasi dan layanan pre-installed atau bawaan juga mengirimkan data sekalipun pengguna tidak membuka atau menggunakan aplikasi tersebut.

Untuk iOS, mereka akan secara otomatis mengirimkan data dari aplikasi Siri, Safari, dan iCloud ke Apple.

Data yang ditransfer di antaranya IMEI, nomor serial perangkat, nomor serial SIM, nomor telepon, ID perangkat (UDID, Ad ID), lokasi, telemetri, cookies, alamat IP, dan alamat WiFi MAC terdekat.

Sementara di perangkat Android, data dari aplikasi Chrome, YouTube, Google Docs, Safetyhub, Google Messenger, jam, dan bar Google Search akan mentransfer data ke Google.

Adapun data yang ditransfer adalah IMEI, nomor serial perangkat, nomor serial SIM, nomer telepon, ID perangkat (Android ID, RDID/Ad ID, Droidguard key), telemetri, cookies, alamat WiFi MAC perangkat.

Baca juga: Apple Ungkap Cara Aplikasi Diam-diam Mengumpulkan Data Pengguna

Leith menjelaskan, saat diaktifkan, perangkat Android mengirimkan data sekitar 1 MB ke Google. Sementara iOS hanya mengirimkan 42 KB data ke Apple. Ketika perangkat tidak sedang digunakan, Android mengirim sekitar 1 MB data ke Google setiap 12 jam.

Sedangkan iOS mengirimkan 52 KB dalam periode yang sama. Khusus di Amerika Serikat, Android secara kolektif menghimpun sekitar 1.300 GB (1,3 TB) data setiap 12 jam, sementara pada periode yang sama iOS secara kolektif mengumpulkan 5,8 GB.

Leith mengatakan bahwa proses pengumpulan data itu cukup mengkhawatirkan karena mudah ditautkan ke nama pengguna, alamat e-mail, data kartu pembayaran, dan mungkin perangkat lain yang dimiliki pengguna.

Apalagi, server back-end secara konsisten tetap mengirimkan data, seperti alamat IP, ekstensi, dan informasi lokasi geografis umum pengguna. Leith mengatakan saat ini baru ada sedikit opsi yang bisa dilakukan untuk mencegah proses berbagi data ini.

Baca juga: Google Ungkap Data yang Diambil dari Pengguna iPhone

Tanggapan Google

Dirangkum KompasTekno dari Ars Technica, Jumat (2/4/2021), Google telah membantah temuan tersebut. Menurut Google, ada kekeliruan dalam metodologi yang digunakan dalam pengukuran data yang dikumpulkan oleh setiap sistem operasi.

"Kami mengindetifikasi adanya kekurangan dalam metodologi dalam pengumpulan volume data dan tidak sepakat dengan laporan yang mengklaim bahwa perangkat Android 20 kali lebih banyak mengambil data dibanding iPhone," kata perwakilan Google.

Google juga menyebut telah berdiskusi dengan periset terkait metodologi sebelum laporan ini dipublikasikan. Google menerangkan bahwa penelitian yang dilakukan Leith, secara umum mengurai bagaimana smartphone bekerja.

Ia membandingkan bahwa mobil modern secara teratur mengirimkan data terkait komponen kendaraan, status keselamatan, dan jadwal servis ke produsen mobil. Sementara smartphone, memiliki cara kerja yang serupa dengan tujuan memastikan perangkat lunak iOS dan Android bisa bekerja dengan baik dan efisien.

Google juga mengkritik tentang klaim bahwa data ditransfer bahkan ketika pengguna telah mengatur agar data telemteri tidak ditransfer ke produsen sistem operasi. Menurut Google, menu "Android Usage and Diagnostic" tidak termasuk data telemetri.

Sehingga mencentang kotak di menu tersebut tidak lantas menghentikan transfer data. Google menganggap data telemetri penting agar perangkat bisa beroperasi secara normal. Data telemetri dikumpulkan oleh layanan Device Configuration yang nantinya diperlukan untuk memperbarui sistem dan menambal celah di perangkat lunak.

Tanggapan Apple

Apple kembali menengaskan bahwa mereka transparan tentang informasi pribadi yang dikumpulkan. Apple juga menyebut laporan Leith kurang tepat.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino AS itu mengatakan mereka memberikan perlindungan privasi untuk mencegah Apple melacak lokasi pengguna dan jikapun ada pengumpulan data terkait lokasi, Apple akan memberi tahu pengguna.

Baca juga: Profil Steve Jobs, Anak Imigran Muslim yang Mendirikan Apple

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com