Puluhan ribu video tersebut didapatkan dari rekaman kamera di seluruh negeri China, terutama di provinsi Guangdong, Hunan, dan Hubei sebagai sumber utama.
Hal ini dimungkinkan karena hacker ini juga memiliki agen yang bertugas memasang kamera tersembunyi di berbagai lokasi.
"Saya memiliki selusin orang yang akan bepergian ke seluruh negeri dan memasang kamera ke mana pun mereka pergi," ungkap hacker, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari SCMP, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Akun WhatsApp Kena Hack? Begini Cara Lapornya
Seorang pengacara dari firma hukum Shanghai Hiways, Zhang Tao mengatakan bahwa kegiatan mencuri dan menjual video rekaman dari security camera merupakan industri ilegal.
"Selain itu juga merupakan tindak pidana berdasarkan undang-undang yang ada," kata Zhang Tao.
Ia melanjutkan, berdasarkan UU yang berlaku di China, jika seseorang memasang kamera tersembunyi, biasanya akan berujung pada hukuman administratif saja. "Tapi bisa dipidana jika foto atau videonya dijual atau dibagikan," lanjut Zhang Tao.
Apabila rekaman video yang dibagikan atau dijual memuat tindakan seksual, maka pelaku akan dianggap menyebarkan konten pornografi dan dihukum penjara hingga dua tahun.
Zhang Tao melanjutkan, untuk pelaku yang meretas akses ke sistem kamera rumah dan komputer lalu mencuri datanya, dapat menghadapi hukuman bui hingga tujuh tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.