Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Smartphone Naik dan Laptop Langka, Ini Biang Keladinya

Kompas.com - 05/04/2021, 09:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Belakangan ini, stok komponen chip semikonduktor global dilaporkan mengalami kelangkaan. Alhasil, sejumlah industri, mulai dari mobil listrik, peralatan rumah tangga, hingga bisnis smartphone ikut kena imbasnya.

Hal ini mengingat chip merupakan salah satu komponen terpenting yang mengotaki berbagai perangkat elektronik dan mobil listrik.

Jika produksi chip terganggu, rantai pasokan komponen perangkat elektronik dan mobil listrik ke produsen juga bakal terhambat.

Dampak dari kelangkaan chip global yang terjadi saat ini di antaranya adalah produksi dan pengiriman mobil listrik tertunda, peralatan rumah tangga dan laptop mengalami kekurangan pasokan, serta harga smartphone menjadi naik.

Bahkan ponsel Samsung Galaxy Note dikabarkan tidak dirilis tahun ini akibat kelangkaan chip ini. Baca juga: Samsung Akhirnya Jujur soal Nasib Galaxy Note

Kelangkaan chip global terjadi karena beberapa faktor. Banyak yang mengira semua karena pandemi Covid-19.

Ternyata banyak faktor lain yang menjadi biang keladinya, yaitu sanksi pada perusahaan China, kurangnya investasi pada industri chip, hingga kebakaran di pabrikan produsen chip Jepang dilaporkan menjadi alasan utama mengapa stok chip global langka.

Permintaan chip naik di tengah pandemi

Pandemi Covid-19 membuat produsen chip mengurangi produksi chip miliknya. Fabrikasi chip juga semakin diperkecil, sehingga pembuatannya dikatakan menjadi semakin kompleks.

Sayangnya, saat perusahaan mengurangi produksi chip, konsumen justru dilaporkan banyak memborong perangkat elektronik, seperti laptop dan konsol game di masa pandemi ini.

Baca juga: Laptop dan PC Kekurangan Stok, Diprediksi Baru Pulih pada 2022

Perusahaan di industri otomotif juga melaporkan bahwa konsumennya membeli mobil baru lebih banyak dari yang diharapkan.

Padahal perusahaan otomotif terkemuka, seperti Volkswagen AG, Subaru Corp, Toyota Motor Corp, Nissan Motor Co, General Motors Co, hingga Ford Motor Co telah mengumumkan bahwa perusahaannya menurunkan produksi mobilnya selama pandemi ini.

Kebakaran dan cuaca ekstrem

Kekurangan chip semikonduktor pada industri otomotif otomatis berdampak pada hampir 1,3 juta unit produksi kendaraan global pada kuartal pertama, menurut perusahaan data IHS Markit.

Kelangkaan chip global untuk industri otomotif diperparah dengan insiden kebakaran yang terjadi di pabrik milik produsen chip Jepang, Renesas Electronics Corp.

Menurut IHS Markit, Renesas Electronics selama ini berhasil menyumbang 30 persen dari pangsa pasar global untuk unit mikrokontroler yang digunakan dalam mobil.

Selain itu, cuaca musim dingin ekstrem yang melanda negara bagian Texas, AS juga akhirnya memaksa pemasok chip utama industri otomotif, NXP Semiconductors dan Infineon, menutup pabriknya untuk sementara waktu.

Hal ini kemudian semakin menekan pasokan mobil yang ada.

Baca juga: Permintaan PC Gaming dan Monitor Diprediksi Terus Naik hingga 2024

Chipset Qualcomm Snapdragon 888.Qualcomm Chipset Qualcomm Snapdragon 888.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com